Suara.com - Calon Gubenur DKI Jakarta nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyambangi kediaman almarhumah Hindun Raisman (78) di jalan Karet Raya II, RT 009 RW 05, Setiabudi, Jakarta Selatan, Senin (13/3/2017).
Kedatangan Ahok itu untuk memeriksa kebenaran perihal jenazah Nenek Hindun ditolak saat mau disalatkan di Musala Al Mu’minun. Penolakan itu diduga bermotif politik. Sebab, ketika masih hidup, Hindun dikenal sebagai pendukung dan mencoblos Ahok-Djarot saat putaran pertama Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI, 15 Februari 2017.
Ahok yang memakai kemeja lengan panjang mendatangi rumah keluarga Nenek Hindun sekitar pukul 9.15 WIB.
Setelah melayani sapaan warga, Ahok lantas masuk ke rumah dan melangsungkan pertemuan tertutup bersama keluarga Nenek Hindun. Awak media hanya sebentar diberi waktu untuk memotret pertemuan.
Sebelumnya, Sunengsih (46) binti Hindun mengatakan, ibunya meninggal dunia Selasa (7/3) pekan lalu. Setelah jenazah dimandikan, keluarga menghubungi pengurus Musala Al Mu'minun yang jaraknya dekat dengan rumah.
"Saya bicara ke Ustaz Syafi'i (pengurus musala), 'Pak Ustaz ini ibu saya minta disalatkan di musala bisa nggak?' Pak Ustaz langsung jawab, 'Nggak usah, Neng, percuma. Udah di rumah aja. Entar saya pimpin'. Memang benar sih dia pimpin, saya bilang ya udah," ujar Sunengsih saat ditemui di kediamannya, Sabtu (11/3/2017).
Sementara, anak pertama nenek Hindun, Sudarsih merasakan kejanggalan atas penolakan tersebut.
Sudarsih menduga, penolakan tersebut merupakan buntut dari pencoblosan Pilgub DKI Jakarta pada putaran pertama lalu. Saat itu, Hindun yang tidak bisa berjalan disambangi oleh petugas TPS, beberapa saksi dan KPPS.
Kala itu, Hindun menggunakan hak suaranya di rumah. Dia memilih pasangan nomor urut dua Ahok-Djarot.
Baca Juga: Sumarsono: 147 Spanduk 'Tolak Salatkan Jenazah' Sudah Dicopot
"Waktu pencoblosan petugas TPS kan datang tuh, kan ibu (Hindun) dapat hak suara memilih. Nah di situ dikasih kertas (surat suara), dibuka di situ terus kelihatan ibu coblos Ahok," kata Sudarsih.
Ustaz Ahmad Syafii, tokoh Musala Al Mu’minuun mengatakan, jenazah Hindun tetap disalatkan meski dilakukan di rumah.
Syafii beralasan, ketika itu tidak ada orang yang menggotong jenazah Hindun ke musala karena kondisi hujan deras.
"Masya Allah, jahat benar. Siapa bilang kayak gitu? Perkaranya itu bukan karena milih Ahok. Bukan tidak disalatkan. Saya yang menjadi imam salatnya, saya yang bantu talqin 24 jam sebelum nenek (Hindun) meninggal," kata Syafii.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Si Jago Merah Mengamuk di Kemanggisan, Warung Gado-Gado Ludes Terbakar
-
ODGJ Iseng Main Korek Gas, Panti Sosial di Cengkareng Terbakar
-
Diplomasi Tanpa Sekat 2025: Bagaimana Dasco Jadi 'Jembatan' Megawati hingga Abu Bakar Baasyir
-
Bobby Nasution Berikan Pelayanan ke Masyarakat Korban Bencana Hingga Dini Hari
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar