Suara.com - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo optimistis bulan depan dilakukan penandatanganan kontrak pengadaan blanko kartu tanda penduduk berbasis elektronik dengan perusahaan pemenang tender PT. Pura Barutama.
"Kami pelan-pelan mau lebih detail, tetapi kami optimis April depan sudah (penandatanganan) kontrak," kata Tjahjo di Hotel Aryaduta, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (16/3/2017).
Saat ini, masih menunggu pencocokan harga setiap lembar e-KTP yang diaudit probity auditor atau auditor independen dari Inspektorat Jenderal Kemendagri dan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan.
Probity auditor masih dalam proses menghitung harga setiap keping blanko e-KTP yang merujuk penghitungan Komisi Pemberantasan Korupsi. Pada 2011 lalu, perhitungan KPK harga perlembar blanko tersebut Rp5.375.
Sementara itu, berdasarkan data dari Layanan Pengadaan Secara Elektronik pelelangan blanko telah selesai dengan permintaan sebanyak 7 juta keping senilai Rp92 miliar.
Pengadaan e-KTP dipastikan tidak terganggu, meski saat ini berlangsung penanganan kasus dugaan korupsi pembuatan e-KTP di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
"Tidak ya, saya kira kami tetap jalan. Saya kira perlu dicermati dengan baik per hari ini sudah 96, 10 persen yang merekam data kependudukan. Tetapi masih ada 4,5 juta yang sudah merekam belum dapat e-KTP nya, karena lelang 2016 saya batalkan. mudah-mudahan Maret-April ini sudah mulai," kata Tjahjo saat ditemui di Hotel Bidakara, Jalan Gatot Subroto, Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu (15/3) kemarin.
Kendati begitu, Tjahjo mengakui bahwa dalam penanganan kasus dugaan korupsi e-KTP oleh Komisi Pemberantasan Korupsi mempengaruhi kinerja para pejabat Kemendagri, khususnya yang terkait menangani e-KTP. Bahkan para pejabat Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kemendagri dalam setahun terakhir banyak yang bolak-balik dipanggil KPK untuk diperiksa.
"Saya kira harus dipahami, cobalah kalau anda lihat ada 68 pejabat Kemendagri yang mengurusi Dukcapil, satu tahun bolak-balik dipanggil KPK. Jadi secara psikis juga mempengaruhi kerja, kami harus memahami itu," ujar dia.
Namun menurut Tjahjo, kinerja bawahannya dalam mengurusi e-KTP sudah optimal. Dia mengakui masih banyaknya warga yang belum mendapatkan blanko e-KTP karena kesalahannya sebagai Mendagri.
"Tapi secara prinsip bahwa mereka juga sudah optimal bekerja, targetkan di tahun ini selesai. Soal masih ada 4,5 juta belum dapatkan blanko e-ktp ya salah saya lah. Tapi ini demi pencetakan yang clean and clear, tidak ada mark up, tidak ada masalah di kemudian hari," terang dia.
Berita Terkait
-
Bebas dari Penjara, Kekayaan Setya Novanto Tembus Ratusan Miliar!
-
ICW Sebut Kebebasan Setya Novanto sebagai Kemunduran Agenda Pemberantasan Korupsi
-
Koruptor e-KTP Bebas Bersyarat, Sorotan Tertuju pada Konsistensi Pemerintah
-
Jawab Kritik Publik soal Pembebasan Bersyarat, Sahroni: Setya Novanto Tidak Diampuni
-
Puncak Komedi Setya Novanto: Diejek Satu Indonesia dengan Meme Tiang Listrik dan Bakpao
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO