Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri didampingi calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan calon Wakil Gubernur Djarot Saiful Hidayat memberikan intruksi dan pidato politik kepada relawan di Posko Rumah Lembang, Menteng, Jakarta, Rabu (15/3).
        Pola kampanye calon gubernur Jakarta petahana Basuki Tjahaja Purnama di putaran kedua pilkada Jakarta berbeda dengan di putaran pertama. Sekarang dia lebih banyak turun ke lapangan tanpa melibatkan banyak liputan media massa.
 
Tapi, pasangan Djarot Saiful Hidayat itu tidak setuju kalau dianggap menghindari liputan media.
 
Ahok menjelaskan bahwa kegiatannya di masa kampanye sekarang lebih banyak untuk memastikan program-program pembangunan pemerintah yang dulu dia canangkan, apakah berjalan baik atau tidak. Jadi, kampanye Ahok lebih maju lagi karena bukan lagi tahapan mempromosikan visi dan misi.
 
"Visi misi kampanye itu apa? Ngajak orang milih kan? Memang aku ke lapangan ngajak orang milih aku? Nggak pernah toh, nggak pernah. Nah aku lagi ngecek kan kami punya program," ujar Ahok kepada wartawan di Jalan Talang, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (17/3/2017).
 
Program pemerintah yang dulu digenjot Ahok dan Djarot, di antaranya peningkatan layanan kesehatan. Pemerintah memiliki program bernama ketuk pintu layani dengan hati.
 
"Yang kedua kami ingin orang-orang ekonomi lemah tidak mengahabsikan uang untuk datang ke rumah sakit. Jadi biar dokter yang hadir untuk ngecek," kata dia.
 
Selama menjalani kampanye untuk putaran kedua, Ahok mengaku menemukan banyak sekali kasus fitnah. Dia dan Djarot difitnah jika nanti kembali memimpin Jakarta akan menggusur semua pemukiman padat penduduk.
 
"Jadi kayaknya di lapangan ada kesan semua rumah-rumah jelek akan dibongkar. Padahal saya sedang membentuk pasukan merah untuk memperbaiki atap-atap rumah. Fitnahnya malah saya mau bongkar semua kampung, justru saya mau perbaiki untuk atap," kata Ahok.
        
                 
                           
      
        
        Tapi, pasangan Djarot Saiful Hidayat itu tidak setuju kalau dianggap menghindari liputan media.
Ahok menjelaskan bahwa kegiatannya di masa kampanye sekarang lebih banyak untuk memastikan program-program pembangunan pemerintah yang dulu dia canangkan, apakah berjalan baik atau tidak. Jadi, kampanye Ahok lebih maju lagi karena bukan lagi tahapan mempromosikan visi dan misi.
"Visi misi kampanye itu apa? Ngajak orang milih kan? Memang aku ke lapangan ngajak orang milih aku? Nggak pernah toh, nggak pernah. Nah aku lagi ngecek kan kami punya program," ujar Ahok kepada wartawan di Jalan Talang, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (17/3/2017).
Program pemerintah yang dulu digenjot Ahok dan Djarot, di antaranya peningkatan layanan kesehatan. Pemerintah memiliki program bernama ketuk pintu layani dengan hati.
"Yang kedua kami ingin orang-orang ekonomi lemah tidak mengahabsikan uang untuk datang ke rumah sakit. Jadi biar dokter yang hadir untuk ngecek," kata dia.
Selama menjalani kampanye untuk putaran kedua, Ahok mengaku menemukan banyak sekali kasus fitnah. Dia dan Djarot difitnah jika nanti kembali memimpin Jakarta akan menggusur semua pemukiman padat penduduk.
"Jadi kayaknya di lapangan ada kesan semua rumah-rumah jelek akan dibongkar. Padahal saya sedang membentuk pasukan merah untuk memperbaiki atap-atap rumah. Fitnahnya malah saya mau bongkar semua kampung, justru saya mau perbaiki untuk atap," kata Ahok.
Komentar
        Berita Terkait
- 
            
              Ojol Tewas, Ahok Sebut DPR Takut: Kenapa Tidak Berani Terima Orang Demo?
 - 
            
              Ahok Ikut Komentar Soal Kenaikan Gaji Anggota DPR: Mau Rp1 Miliar Sebulan Oke
 - 
            
              Ahok Tak Masalah kalau Gaji Anggota DPR Rp1 Miliar Sebulan, Tapi Tantang Transparansi Anggaran
 - 
            
              Dedi Mulyadi Akui Marketnya Makin Luas Gara-Gara Sering Ngonten, Mau Nyapres?
 - 
            
              CEK FAKTA: Ahok Sebut Jokowi Terseret Korupsi Pertamina Rp 193,7
 
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 
Terkini
- 
            
              KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
 - 
            
              Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
 - 
            
              Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
 - 
            
              Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
 - 
            
              Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting
 - 
            
              BPJS Ketenagakerjaan Perkuat Komitmen Pemerintah Dalam Program 10 Ribu Hunian Layak Bagi Pekerja
 - 
            
              PLN Resmikan Dua SPKLU Center Pertama di Jakarta untuk Dorong Ekosistem Kendaraan Listrik
 - 
            
              Koalisi Masyarakat Sipil Gugat UU TNI, Tolak Ekspansi Militer ke Ranah Sipil
 - 
            
              KPK Sita Uang Miliaran Rupiah dalam OTT Gubernur Riau Abdul Wahid
 - 
            
              Pramono Pastikan Kampus IKJ Tak Dipindah ke Kota Tua, Fokus Bangun Ekosistem Seni di TIM