Suara.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menggagas pembuatan sistem 'menabung air' sebagai upaya mengantisipasi kekeringan di wilayah tertentu akibat musim kemarau.
"Sistem 'menabung air' bisa jadi salah satu solusi antisipasi kekeringan sebab air yang ditabung di wilayah tertentu saat kemarau bisa dimanfaatkan. Ini baru kami wacanakan," kata Kepala BPBD Bantul Dwi Daryanto di Bantul, Sabtu.
Menurut dia, gagasan sistem 'menabung air' itu bisa diwujudkan dengan pembangunan sebuah tampungan air di wilayah-wilayah yang selama ini rawan kekeringan atau kesulitan air akibat musim kemarau karena daerah itu ada di perbukitan.
Oleh sebab itu, kata dia, diharapkan masyarakat yang tinggal di daerah rawan kekeringan tertarik mewujudkan sistem 'nabung air' yang digagas itu agar nantinya pemkab melalui BPBD bisa berupaya merealisasikan.
"Belum dianggarkan karena di 2017 ini baru akan melakukan kajian sistemnya seperti apa, apakah hanya orang per orang dengan pembanguan bak, atau membangun model bak seperti embung untuk bersama," katanya.
Sistem 'menabung air' seperti yang digagas ini menurutnya belum ada di wilayah DIY, namun menampung air untuk kebutuhan air warganya pernah ada di Gunung Kidul, namun masih kapasitas kecil dan belum optimal.
"Kalau bisa untuk komunal, sehingga masing-masing rumah ada bak tandon yang mendapat suplai air dari tampungan sistem itu. Untuk mewujudkan sistem ini juga perlu komunikasi dengan berbagai pihak," katanya.
Sementera itu, ia mengatakan, di wilayah Bantul saat ini telah memasuki musim pancaroba atau peralihan dari musim hujan ke kemarau, sehingga musim kemarau 2017 diprediksikan mulai berlangsung pada pertengahan April nanti.
Ia mengatakan sebagai solusi sementara untuk mengatasi dampak kemarau tahunan, BPBD menyiapkan bantuan distribusi air bersih ke daerah yang masyarakatnya mengalami kekeringan. Tahun ini disiapkan dana sekitar Rp50 juta.
"Selain itu kami juga akan dibantu sejumlah badan usaha baik swasta maupun milik pemerintah dalam droping air. Ini solusi sementara, namun harapannya bisa menjangkau semua wilayah," katanya. [Antara]
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Gubernur Riau Telah Terima Uang Pemerasan Rp4,05 Miliar, Ada yang Mengalir ke PKB?
-
Rumah Hakim Kasus Korupsi Anak Buah Bobby Terbakar, Begini Kata Polisi usai 2 Kali TKP
-
Hotman Paris Sebut Saksi Ahli CMNP Jadi 'Senjata Makan Tuan' dalam Sidang Sengketa NCD
-
Lagi Jadi Fokus Dirut Transjakarta, Kenapa Mode Share Transportasi Umum di Jakarta Baru 22 Persen?
-
Rumah Hakim PN Medan Kebakaran, Sengaja Dibakar atau Murni Kecelakaan?
-
Akhir Petualangan Dokter Predator, Priguna Anugerah Divonis 11 Tahun Penjara
-
Tolak Soeharto Pahlawan, Cerita Pilu Penyintas Tragedi Tanjung Priok: Ditelanjangi di Markas Kodim
-
Bukan Lagi Soal Look Good, Ini Prioritas Baru Kelas Menengah Indonesia yang Harus Dipahami Brand
-
Momen Haru Jokowi Saksikan Pelepasan Jenazah Raja Solo PB XIII, Ribuan Warga Tumpah Ruah
-
7 Provinsi Terkorup di Indonesia Versi ICW: Riau dan NTT Jadi Pemuncak