Suara.com - Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifudin menilai perlu kebersamaan dalam menyelesaikan konflik Syiah di Sampang, Jawa Timur, yang hingga kini tak kunjung selesai.
Di sela menghadiri prosesi wisuda kelulusan mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, Sabtu, Menag menjelaskan, bahwa keragaman faham-faham keagamaan sebenarnya sudah berkembang di Indonesia sejak lama.
"Jadi keragaman faham itu sejak dulu memang ada. Jangan lalu kita sikapi dengan saling menyalahkan dan menganggap dirinya paling benar," tuturnya.
Untuk itu, Menag mengatakan, diperlukan kearifan untuk menyikapinya.
Penganut Islam Syiah asal Sampang hingga kini terhitung sudah empat tahun mengungsi di Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Puspa Agro, Jemundo, Sidoarjo, sejak permukimannya di Desa Karang Gayam, Kecamatan Omben dan Bluuran, Kecamatan Penang, Kabupaten Sampang, dibakar massa, yang masih tetangganya sendiri pada bulan Agustus 2012.
Menag Lukman Hakim pernah mengunjungi tempat pengungsian yang dihuni 81 kepala keluarga dan 335 jiwa di Rusunawa Jemundo.
Saat itu Menag berjanji membuat "roadmap" penyelesaian konflik. Namun nyatanya hingga kini para pengungsi belum bisa kembali pulang ke kampung halaman.
Menag memastikan upaya penyelesaian konflik dengan warga desa setempat di Sampang hingga kini masih terus diupayakan.
"Ini kan penyelesaiannya lebih ditangani oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Pemerintah Daerah Kabupaten Sampang. Jadi itu juga tergantung pemerintah daerah sendiri dalam menyelesaikan persoalannya," ujarnya.
Menag menyarankan, harus ada kebersamaan dalam menyelesaikan persoalan ini. (Antara)
Berita Terkait
-
Kejanggalan Ibadah Haji 2024 yang Seret Ustad Khalid Basalamah
-
Maulid Nabi Bukan Sekadar Seremoni: Menag Ajak Renungkan Akhlak Rasulullah dalam Kehidupan Nyata
-
Pernyataan Soal Guru Bikin Publik Geger, Menag Minta Maaf
-
Fedi Nuril Skakmat Menteri Agama, Kritik Pedas soal Gaji Guru Jadi Sorotan
-
5 Terpopuler: Sosok Agus Setiawan Trending, Isi Garasi Menag Jadi Sorotan
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu
-
Misi Penyelamatan Pekerja Tambang Freeport Berlanjut, Ini Kabar Terbarunya
-
Buntut Aksi Pemukulan Siswa ke Guru, Dikeluarkan Sekolah dan Ayah yang Polisi Terancam Sanksi
-
Perkuat Pertahanan Laut Indonesia, PLN dan TNI AL Jalin Kolaborasi
-
Korban Pemerkosaan Massal '98 Gugat Fadli Zon: Trauma dan Ketakutan di Balik Penyangkalan Sejarah
-
Pengamat: Dasco Punya Potensi Ubah Wajah DPR Jadi Lebih 'Ramah Gen Z'
-
Cuma Minta Maaf Usai Ditemukan Polisi, Kejanggalan di Balik Hilangnya Bima Permana Putra
-
YLBHI Kritik Keras Penempatan TNI di Gedung DPR: Semakin Jauhkan Wakil Rakyat dengan Masyarakat!
-
Babak Baru Perang Lawan Pencucian Uang: Prabowo 'Upgrade' Komite TPPU Tunjuk Yusril Jadi Ketua
-
Serikat Petani: Program 3 Juta Rumah Akan Gampang Dilaksanakan kalau Reforma Agraria Dilaksanakan