News / Metropolitan
Minggu, 19 Maret 2017 | 13:49 WIB
Ilustrasi [shutterstock/Frenzel]
Ibu rumah tangga bernama Dina Febriyanti benar-benar tak menyangka suaminya, Pahinggar Indrawan (35), nekat mengakhiri hidup secara tragis. Pahinggar gantung diri di rumah, Jalan Kemenyan Nomor 5, RT 8, RW 5, Ciganjur, Jagakarsa, Jumat (18/3/2017). Aksi tersebut disaksikan sebagian masyarakat karena Pahinggar merekam detik-detik aksinya dengan aplikasi Facebook live.

"Pasti, kagetlah. Keluarga nggak berpikir sampai sejauh itu," kata Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat Polres Metro Jakarta Selatan Komisaris Purwanta kepada Suara.com, Minggu (19/3/2017).

Usai autopsi jenazah di Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta Selatan, jasad Pahinggar kemudian dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Jeruk Purut pada Sabtu (18/3/2017).

Purwanta menceritakan istri dan keluarga besar Pahinggar dipenuhi duka mendalam saat mengantarkan jenazah ke liang lahat.

Tangisan pun pecah sepanjang proses penguburan jenazah Pahinggar yang sehari-hari bekerja sebagai supir taksi berbasis online.

"Kan pas dimakamkan keluarga pada nangis-nangis juga," kata Purwanta.

Selain meminta keterangan istri, polisi juga meminta Ketua Rukun Tetangga M. Sidik. Sebab, sebelum Pahinggar gantung diri, Sidik mendamaikan pasangan suami istri tersebut ketika cekcok.

"Itu kami udah mintai keterangan istri, lanjut RT sama keluarga yang lainnya," kata Purwanta.

Namun, Purwanta tidak mau menjelaskan secara rinci hasil pemeriksaan terhadap para saksi.

Purwanta hanya mengatakan bahwa Pahinggar nekat bunuh diri karena diduga sudah tak kuat dengan masalah yang terjadi di keluarga.

Kasus tersebut, sekarang sudah ditutup karena polisi tidak menemukan tanda-tanda adanya tindak pidana.
 
Kementerian Komunikasi dan Informatika meminta masyarakat jangan menyebarkan video live Pahinggar bunuh diri.

Kominfo menyatakan peristiwa tersebut tidak pantas untuk dipertontonkan, selain melanggar nilai kemanusiaan, juga melanggar UU ITE Pasal 28.

Load More