Suara.com - Pengamat militer dan intelijen Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati menilai potensi aktivitas radikal ada dan nyata di Pilkada DKI Jakarta. Di Pilkada DKI, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat melawan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
"Jika bicara potensi gangguan keamanan dari berbagai aktivitas sosial yang bersifat radikal tentu saja ada dan nyata di Pilkada DKI Jakarta," ujar Susaningtyas di Jakarta, Senin (20/3/2017) malam.
Nuning mengatakan potensi aktivitas sosial yang mengarah ke gerakan radikal hadir upaya kelompok-kelompok tertentu berupaya dengan segala cara memenangkan Pilkada. Azas saling memanfaatkan antar-kepentingan saat ini masif dan terstruktur.
Dia menilai potensi gerakan radikal ini perlu dinetralisir dengan melakukan deradikalisasi khususnya di dunia maya.
Deradikalisasi ini merupakan upaya menetralisir paham radikal tidak hanya bagi mereka yang terlibat terorisme dan para simpatisannya namun termasuk anggota atau kelompok masyarakat yang telah terekspos paham-paham radikal, melalui reedukasi dan resosialisasi serta menanamkan multikuralisme.
Sedangkan deradikalisasi dunia maya adalah upaya menyaring informasi di dunia maya yang kerap dijadikan kelompok teroris sebagai alat kampanye untuk menyebarkan tindakan radikalisasi.
Sejauh kini, kata dia, berbagai upaya deradikalisasi sudah dilakukan pemerintah untuk membendung derasnya propaganda radikal di dunia maya, seperti memonitor hingga melakukan pemblokiran terhadap situs-situs radikal dan dapat memprovokasi masyarakat luas.
"Pemblokiran ini dimaksudkan untuk mencegah berkembangnya bibit terorisme dalam rangka mengantisipasi penyebaran informasi provokatif dari kelompok-kelompok garis keras di dunia maya," kata dia.
Di sisi lain, Nuning mengatakan masyarakat juga harusnya tak tinggal diam, terutama remaja yang sering menjadi sasaran kelompok-kelompok radikal. Penguatan literasi media menjadi upaya yang harus dilakukan, di mana masyarakat perlu diberi pemahaman yang baik dalam mengakses internet, agar tidak terprovokasi oleh tulisan maupun konten radikal lain.
Baca Juga: Pesan Kiai Hasyim pada Dunia Kampus: Jangan Munculkan Radikalisme
Adapun cara yang dapat dilakukan guna membendung konten-konten negatif di media radikal yaitu dengan melakukan kontra propaganda di media sosial. Kontra propaganda juga berfungsi membalikkan pesan yang disampaikan oleh propaganda radikal.
"Kontra propaganda ini perlu dipikirkan secara matang. Perlu dilakukan perencanaan strategi kontra propaganda yang efektif dan tepat sasaran," ujar dia. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
5 Fakta Dugaan Skandal Panas Irjen Krishna Murti dan Kompol Anggraini Berujung Mutasi Jabatan
-
Ribuan Siswa Keracunan MBG, Warganet Usul Tim BGN Berisi Purnawirawan TNI Diganti Alumni MasterChef
-
Detik-detik Mengerikan Transjakarta Hantam Deretan Kios di Jaktim: Sejumlah Pemotor Ikut Terseret!
-
Serukan Green Policy Lawan Krisis Ekologi, Rocky Gerung: Sejarah Selalu Berpihak ke Kaum Muda
-
Kunto Aji Soroti Kualitas Makanan Bergizi Gratis dari 2 Tempat Berbeda: Kok Timpang Gini?
-
Rekam Jejak Sri Mulyani Keras Kritik BJ Habibie, Kinerjanya Jadi Menteri Tak Sesuai Omongan?
-
Pajak Kendaraan di RI Lebih Mahal dari Malaysia, DPRD DKI Janji Evaluasi Aturan Progresif di Jakarta
-
Jalan Berlubang di Flyover Pancoran Makan Korban: ASN Terjatuh, Gigi Patah-Dahi Sobek
-
DPR Ingatkan Program Revitalisasi Sekolah Jangan Hanya Buat Gedung Mewah: Guru Juga Harus Sejahtera
-
Gibran Tak Lulus SMA? Said Didu Bongkar UTS Insearch Cuma 'Bimbel', Surat Kemendikbud Disorot