Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) [suara.com/Bowo Raharjo]
Calon gubernur Jakarta nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak terganggu dengan aksi yang digalang Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI dan Gerakan Kemenangan Jakarta untuk memobilisasi massa dari daerah untuk datang ke tempat-tempat pemungutan suara agar dapat mengawasi proses pilkada Jakarta putaran kedua yang akan diselenggarakan 19 April 2017. Aksi tersebut mereka namai Tamasya Al Maidah.
"Nggak apa-apa. Makanya kita harus sepakat sekarang antar pasangan calon dan KPU, bahwa ketika orang membawa C6 (formulir pemberitahuan) harus menunjukkan KTP," ujar Ahok di Jalan Proklamasi, nomor 49, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (20/3/2017).
Ahok tidak mau mencurigai motif gerakan tersebut. Bagi Ahok yang terpenting semua saksi yang ditugaskan di semua tempat pemungutan suara cermat.
"Kita tidak mau juga kalau curiga tamasya-tamasya ke Jakarta, C6 kalau oknumnya main bisa memberikan C6 ke orang lain. Kita juga bisa menduga seperti itu, makanya mari kita sama-sama jaga bersama," kata Ahok.
Pasangan Djarot Saiful Hidayat mengimbau semua pihak turut serta mengawal proses pencoblosan putaran kedua pada 19 April, terutama di daerah perbatasan.
"Saya harap media juga bisa sekaligus minta tunjukin, datang ke TPS pinggiran, Tangerang, Depok, Bekasi, untuk lihat apakah C6 yang dipakai itu dengan KTP yang dibawa sama nggak. Kalau nggak sama kita tangkap bersama," kata Ahok.
Ahok berharap kewenangan saksi di TPS ditambah menjadi dapat memeriksa seluruh formulir C6 dibawa pemilih.
"Sekarang saya tanya 'kamu keberatan nggak kalau itu C6 diperlihatkan sama saksi sama KTP cocok atau tidak?' Kalau kamu keberatan, bingung kita. Jangan mengatakan 'nggak ada aturannya tuh saksi duduk di situ (belakang)," kata Ahok.
"Nggak apa-apa. Makanya kita harus sepakat sekarang antar pasangan calon dan KPU, bahwa ketika orang membawa C6 (formulir pemberitahuan) harus menunjukkan KTP," ujar Ahok di Jalan Proklamasi, nomor 49, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (20/3/2017).
Ahok tidak mau mencurigai motif gerakan tersebut. Bagi Ahok yang terpenting semua saksi yang ditugaskan di semua tempat pemungutan suara cermat.
"Kita tidak mau juga kalau curiga tamasya-tamasya ke Jakarta, C6 kalau oknumnya main bisa memberikan C6 ke orang lain. Kita juga bisa menduga seperti itu, makanya mari kita sama-sama jaga bersama," kata Ahok.
Pasangan Djarot Saiful Hidayat mengimbau semua pihak turut serta mengawal proses pencoblosan putaran kedua pada 19 April, terutama di daerah perbatasan.
"Saya harap media juga bisa sekaligus minta tunjukin, datang ke TPS pinggiran, Tangerang, Depok, Bekasi, untuk lihat apakah C6 yang dipakai itu dengan KTP yang dibawa sama nggak. Kalau nggak sama kita tangkap bersama," kata Ahok.
Ahok berharap kewenangan saksi di TPS ditambah menjadi dapat memeriksa seluruh formulir C6 dibawa pemilih.
"Sekarang saya tanya 'kamu keberatan nggak kalau itu C6 diperlihatkan sama saksi sama KTP cocok atau tidak?' Kalau kamu keberatan, bingung kita. Jangan mengatakan 'nggak ada aturannya tuh saksi duduk di situ (belakang)," kata Ahok.
Komentar
Berita Terkait
-
Air Laut Nyaris Sejajar Tanggul Pantai Mutiara, Bisa Bikin Monas Kebanjiran?
-
Ojol Tewas, Ahok Sebut DPR Takut: Kenapa Tidak Berani Terima Orang Demo?
-
Ahok Ikut Komentar Soal Kenaikan Gaji Anggota DPR: Mau Rp1 Miliar Sebulan Oke
-
Ahok Tak Masalah kalau Gaji Anggota DPR Rp1 Miliar Sebulan, Tapi Tantang Transparansi Anggaran
-
CEK FAKTA: Ahok Sebut Jokowi Terseret Korupsi Pertamina Rp 193,7
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka
-
Si Jago Merah Mengamuk di Kemanggisan, Warung Gado-Gado Ludes Terbakar
-
ODGJ Iseng Main Korek Gas, Panti Sosial di Cengkareng Terbakar
-
Diplomasi Tanpa Sekat 2025: Bagaimana Dasco Jadi 'Jembatan' Megawati hingga Abu Bakar Baasyir
-
Bobby Nasution Berikan Pelayanan ke Masyarakat Korban Bencana Hingga Dini Hari