Suara.com - Calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tak mengetahui terkait beredarnya formulir dukungan terhadap dirinya dan Sandiaga Uno beredar luas di media sosial. Dalam formulir tersebut tertulis pernyataan bahwa relawan ingin disalatkan secara Islam bila meninggal.
Adapun formulir di bagian atas formulir bertuliskan Formulir Dukungan #Anies-Sandi #Jakartamajubersama. Sementara, di sisi kanan atas formulir ada logo salam bersama khas Anies-Sandi.
"Soal itu tanya sama yang bikin ya. Saya nggak bikin jadi nggak tahu," ujar Anies di Gedung Joeang 45, Jakarta, Selasa (21/3/2017).
Anies menduga bahwa ada pihak-pihak yang sengaja membuat informasi bohong kepada timnya di Pilkada DKI Jakarta putaran kedua. Meski begitu, ia mengaku saat ini fokus kampanye.
"Ya kelihatannya ada pihak-pihak yang waktunya agak longgar untuk membuat hoax, kami nggak ada komentar. Nggak ada langkah, kita akan terus pada agenda yang menjadi kepentingan warga Jakarta," ucap Anies.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menghimbau masyarakat tidak mudah percaya dengan adanya selebaran atau apapun yang berkaitan dengan Anies-Sandiaga. Ia pun meminta masyarakat untuk langsung mengecek di website resmi Anies-Sandiaga.
"Iya ini semua yang dibuat oleh tim ada di website Jakartamajubersama.com. Jadi kalau Anda melihat sebuah dokumen, Anda pingin tahu ini datang dari tim atau bukan, kalau ada di situ berarti dokumen dari kami. Kalau nggak ada berarti bukan, " katanya.
Sementara itu Wakil Ketua Tim Media Anies-Sandi, Naufal Firman Yursak memastikan formulir yang beredar di dunia maya adalah hoax.
"Saya pastikan itu tidak benar," kata Naufal.
Baca Juga: Dilaporkan ke KPK, Anies Baswedan: Harap Sabar Ini Ujian
Dalam formulir juga tertulis bahwa formulir harus dikembalikan ke Rumah Pemenangan Anies-Sandi di Jalan Cicurug, Menteng, Jakarta Pusat. Naufal menjelaskan bahwa Tim Pemenangan Anies-Sandi tidak pernah menuliskan posko sebagai rumah pemenangan
"Kami secara resmi juga menyebutnya sebagai posko pemenangan bukan rumah pemenangan," tegasnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu