Tim sukses pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta nomor tiga Anies Baswedan-Sandiaga Uno, Muhammad Taufik, menilai pemerintah Jakarta dan aparat kepolisian tidak netral dalam pilkada periode 2017-2022.
"Kepolisian menurut saya berpihak. Kan kami punya bukti banyaknya. Janganlah, putaran kedua pilkada ini harus berjalan baik demokrasinya, tidak terganggu," kata Taufik di posko tim sukses Anies-Sandiaga, Jalan Curug, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (28/3/2017).
Indikasi aparat kepolisian tidak netral, katanya, mereka tidak bertindak tegas terhadap Fredy Tuhenay alias Iwan Bopeng. Menurut Taufik, Iwan Bopeng yang merupakan pendukung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat mengintimidasi di tempat pemungutan suara.
Tapi, kata dia, begitu mendapatkan laporan warga terhadap Sandiaga Uno, polisi dengan cepat memprosesnya dengan memanggil Sandiaga.
"Bukan soal itu aja (pemanggilan Sandi). Kejadian kemarin bagimana? Masa nyari Iwan Bopeng nggak ketemu, manggil Pak Sandi cepet," ujar Taufik.
Kasus Sandiaga yaitu dugaan penggelapan dana hasil penjualan tanah dan kasus dugaan pemalsuan kwitansi penjualan tanah di Jalan Curug, Tangerang, Banten.
Sandiaga dan rekan bisnisnya, Andres Tjahyadi, dilaporkan oleh Ketua Dewan Direksi Oltus Holdings Edward Soeryadjaya melalui kuasa hukum, Fransiska Kumalawati Susilo.
"Saya kira aparat netral, janganlah ikut-ikutan pilkada," ujar Taufik.
Salah satu lembaga pemerintah yang menurut dia tidak netral yaitu pemerintah Jakarta. Indikatornya, katanya, mendadak pemerintah mencairkan bantuan sosial untuk warga jelang pilkada.
Suara.com - "Dulu imbauan Komisi Pemberantasan Korupsi, enam bulan sebelum pilkada nggak ada pencairan dana hibah. Itu kita mau laporin. Dana bantuan sosial kita mau laporin ke KPK," ujar Taufik.
Fasilitas yang dimaksud Taufik yaitu Kartu Jakarta Pintar yang dicairkan di salah satu kantor wali kota. Padahal, katanya, itu tidak pernah terjadi sebelumnya.
"Sudah pasti memanfaatkan KJP sehari jadi disitu. Dulu aja susahnya setengah mati. Kemudian daging murah, beras murah, lama-lama bangkrut (Jakarta)," tutur Taufik.
Pilkada Jakarta diikuti pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) - Djarot Saiful Hidayat dan Anies - Sandiaga. Pilkada akan diselenggarakan pada 19 April 2017.
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
Terkini
-
Ganggu Masyarakat, Kakorlantas Bekukan Penggunaan Sirene "Tot-tot Wuk-wuk"
-
Angin Segar APBN 2026, Apkasi Lega TKD Bertambah Meski Belum Ideal
-
Digerebek Satpol PP Diduga Sarang Prostitusi, Indekos di Jakbar Bak Hotel: 3 Lantai Diisi 20 Kamar!
-
Usai Siswa Keracunan Massal, DPR Temukan Ribuan SPPG Fiktif: Program MBG Prabowo Memang Bermasalah?
-
RUU Perampasan Aset Mesti Dibahas Hati-hati, Pakar: Jangan untuk Menakut-nakuti Rakyat!
-
Ucapan Rampok Uang Negara Diusut BK, Nasib Wahyudin Moridu Ditentukan Senin Depan!
-
Survei: Mayoritas Ojol di Jabodetabek Pilih Potongan 20 Persen Asal Orderan Banyak!
-
Sambut Putusan MK, Kubu Mariyo: Kemenangan Ini Milik Seluruh Rakyat Papua!
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru