Suara.com - Sebuah bom kembali meledak di wilayah Pakistan, yang kali ini menewaskan setidaknya 22 orang dan melukai 57 orang lainnya. Kali ini, bom mobil tersebut meledak di sebuah pasar cukup ramai, di kawasan pedalaman dengan mayoritas warga Syiah.
Pihak berwenang setempat belakangan mengonfirmasi bahwa ledakan itu berasal dari sebuah bom mobil. Sementara sebagaimana pernyataan yang diterima AFP, kelompok Jamaat-ul-Ahrar (JuA), salah satu faksi dari kelompok Taliban Pakistan, mengaku sebagai pihak di balik peledakan itu.
Sejumlah warga yang selamat mengaku segera berhamburan bersembunyi, sebagian di antaranya di dalam toko-toko dan bangunan sekitar di kawasan pasar Parachinar, Distrik Kurram, itu begitu mendengar bunyi dentuman keras. Berikutnya, orag-orang sekitar pun segera coba menolong korban yang terkena ledakan.
"Saya mendengar bunyi ledakan keras, dan kemudian orang-orang menjerit," ungkap Muhammad Ali, warga setempat yang mengaku saat ledakan tengah berada di salah sebuah toko.
"Kami segera menutup pintu-pintu toko, sembari mengira mungkin akan ada ledakan kedua. Tapi kemudian kami dengar beberapa tembakan, dan orang-orang berteriak. Lalu kami keluar," sambungnya.
Saat itulah, tutur Ali, pemandangan memilukan terhampar di depan mata mereka yang keluar dari persembunyian. Sejumlah orang tampak sudah mulai membopong orang-orang yang terkena ledakan ke rumah sakit, menggunakan kendaraan apa pun yang bisa didapatkan. Sementara aparat keamanan pun mulai berdatangan.
"Kami mencatat ada 22 jenazah di rumah sakit ini, dan 57 orang terluka, termasuk di antaranya perempuan dan anak-anak," jelas Moeen Begum, salah seorang dokter bedah di rumah sakit pemerintah setempat.
Tak lama setelah kejadian itu, Perdana Menteri (PM) Pakistan, Nawaz Sharif, segera mengeluarkan pernyataan mengutuk serangan teror tersebut. Dia pun menegaskan bahwa merupakan tugas penting bagi pemerintahannya utnuk menuntaskan pemberantasan aksi terorisme di Pakistan.
Namun sementara itu, sejumlah pemimpin Syiah setempat bersama kelompok warga, justru memandang aparat pemerintah sudah gagal dalam mengamankan daerah tersebut. Sempat pula terjadi aksi protes kecil terhadap pemerintah di kawasan itu karenanya.
"Para teroris yang mampu melintasi banyak titik keamanan dan terus melancarkan serangan, menimbulkan tanda tanya (bagi kami) terhadap perkembangan (tugas) institusi keamanan," ungkap Allama Raja Nasir Abbas, salah seorang pemimpin organisasi politik Syiah setempat.
Diketahui, sepanjang Februari lalu saja, sejumlah serangan juga telah terjadi di berbagai wilayah Pakistan, dengan total korban tewas mencapai sekitar 130 orang. Di antaranya adalan bom bunuh diri di Lahore yang menewaskan 14 orang, juga bom bunuh diri di sebuah kuil Sufi di Provinsi Sindh yang menewaskan 90 orang. [AFP]
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf