Suara.com - Presiden Filipina Rodrigo Duterte menawarkan gencatan senjata kepada Tentara Rakyat Baru (New People’s Army; NPA), sayap bersenjata Partai Komunis Filipina (PKF).
Gerilyawan NPA merupakan kelompok berhaluan Maois, dan menjadi gerakan perlawanan bersenjata yang terlibat peperangan paling lama di dunia.
Tawaran tersebut, seperti dilansir AFP, Jumat (31/3/2017), ditawarkan Duterte menjelang perundingan antara pemerintah dengan tim perunding PKF, di Belanda, Minggu sampai Kamis (2-6/4/2017).
Juru runding kubu pemerintah, Silvestre Bello, mengatakan pertemuan tersebut bakal sulit tapi juga menarik.
”Ini akan sulit tapi sangat menarik. Presiden berpesan agar ada kesepakatan mengakhiri perang, atau sedikit-dikitnya ada pengurangan intensitas permusuhan antara rekan-rekan komunis dengan pemerintah,” tutur Bello.
Ia mengatakan, perundingan ronde keempat ini seharusnya digelar di Oslo, Norwegia. Tapi, belakangan, mereka bersepakat mengadakan perundingan di Noordwijk, Belanda.
Belanda adalah negara tempat juru runding serta tokoh-tokoh senior termasuk pendiri PKF, Profesor Jose Maria Sison.
Sementara juru runding kelompok komunis, Fidel Agcaolli, mengatakan pihaknya menerima tawaran untuk bertemu pemerintah Filipina.
”Kami juga memercayai gencatan senjata bisa dicapai dalam suatu kesepakatan bersama. Tapi, kami ingin meminta pemerintahan Duterte setidak-tidaknya mengurangi penindasan terhadap kaum tani miskin di pedesaan, buruh di pabrik, kaum muda, dan lainnya. Sebab, selama rakyat ditindas, PKF akan terus melakukan perlawanan,” tegasnya.
Baca Juga: Mengatasi Pendangkalan Kali Pesanggrahan
PKF menjadi partai bawah tanah di Filipina. Meski begitu, mereka menjadi kekuatan yang sangat diperhitungkan dalam pentas politik nasional. Bahkan Duterte meminta bantuan dari PKF semasa kampanye pemilihan presiden.
Sementara NPA, berdasarkan data militer Filipina, diestimasi mempunyai kekuatan 4.000 personel. Mereka menyatakan perang terhadap pemerintah yang dinilai menindas rakyat sejak tahun 1968. Sejak saat itu, korban peperangan mencapai 30 ribu jiwa.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Wamenkomdigi: Pemerintah Harus Hadir untuk Memastikan AI Jadi Teknologi yang Bertanggung Jawab
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka KPK! Kemendagri Siapkan Pengganti Sementara
-
Pramono Anung Rombak Birokrasi DKI: 1.842 Pejabat Baru, Janji Pelayanan Publik Lebih Baik
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka, PKB Proses Status Kader Abdul Wahid Secara Internal
-
Raperda KTR DKI Disahkan! Ini Titik-Titik yang Dilarang untuk Merokok dan Jual Rokok
-
BNN Gerebek Kampung Bahari, 18 Orang Ditangkap di Tengah Perlawanan Sengit Jaringan Narkoba
-
KPK Kejar Korupsi Whoosh! Prabowo Tanggung Utang, Penyelidikan Jalan Terus?
-
Ahli Hukum Nilai Hak Terdakwa Dilanggar dalam Sidang Sengketa Tambang Nikel Halmahera Timur
-
Cak Imin Instruksikan BGN Gunakan Alat dan Bahan Pangan Lokal untuk MBG
-
MRT Siapkan TOD Medan Satria, Bakal Ubah Wajah Timur Jakarta