Suara.com - Proses hukum terhadap Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sekarang sedang berproses di Pengadilan Negeri Jakarta Utara. Calon gubernur Jakarta petahana ini terjerat perkara dugaan penodaan agama islam gara-gara mengutip surat Al Maidah ayat 51 ketika kunjungan kerja di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, akhir 2016.
Ketika memberikan pengarahan kepada relawan di Jiexpo, Kemayoran, Jakarta Selatan, Minggu (2/4/2017), Ahok berusaha membangun konteks bahwa ucapannya ketika itu sama sekali tidak dimaksudkan untuk menista agama.
"Kalau menista agama, pasti sudah lama saya dibunuh orang Islam," kata Ahok.
Ahok mengungkapkan dia tumbuh di lingkungan mayoritas muslim di tanah kelahiran, Belitung Timur. Bahkan, Ahok dia pernah dipercaya mayoritas muslim untuk menjadi bupati Belitung Timur.
"Kampung saya di Belitung Timur mayoritas warganya muslim. Saya juga menjadi bupati yang masyarakatnya 93 persen muslim," ujar dia.
Ahok memberikan penjelasan tersebut dengan harapan menjadi bahan bagi para relawan yang nanti akan menjadi saksi di tempat-tempat pemungutan suara untuk membantu menjelaskan kepada masyarakat bahwa tuduhan menghina agama itu tidak betul.
Ahok mengatakan selama ini memberikan perhatian khusus kepada umat muslim.
Sejak menjabat sebagai Bupati Belitung Timur hingga menjadi gubernur Jakarta, dia turut berkontribusi bagi warga muslim, mulai dari membangun masjid sampai memberangkatkan marbot ke Tanah Suci.
"Ahok disebut benci Islam, musuh Islam, isu itu juga dipakai (kampanye hitam). Kalau musuh Islam, benci Islam masa naikin haji orang, umroh kan orang? Itu juga hal yang nggak masuk akal, ya nggak?" tutur dia.
Bukti lain yang disampaikan Ahok bahwa dirinya bukan pembenci Islam ialah meresmikan Makam Mbah Priok, Koja, Jakarta Utara, menjadi cagar budaya dan destinasi wisata religius.
"Gimana orang bisa benci tapi bangun masjid, ini kita mau bangun Makam Mbah Priok, kompleks itu bisa Rp50 miliar itu," kata dia.
Pilkada Jakarta putaran kedua pada 19 April 2017 diikuti dua pasangan kandidat yaitu Ahok-Djarot Saiful Hidayat dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
Berita Terkait
-
Ojol Tewas, Ahok Sebut DPR Takut: Kenapa Tidak Berani Terima Orang Demo?
-
Dedi Mulyadi Berlutut di Depan Kereta Kencana: Antara Pelestarian Budaya dan Tuduhan Penistaan Agama
-
Ahok Ikut Komentar Soal Kenaikan Gaji Anggota DPR: Mau Rp1 Miliar Sebulan Oke
-
Ahok Tak Masalah kalau Gaji Anggota DPR Rp1 Miliar Sebulan, Tapi Tantang Transparansi Anggaran
-
CEK FAKTA: Ahok Sebut Jokowi Terseret Korupsi Pertamina Rp 193,7
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 7 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Alpha Arbutin untuk Hilangkan Flek Hitam di Usia 40 Tahun
- 7 Pilihan Parfum HMNS Terbaik yang Wanginya Meninggalkan Jejak dan Awet
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
Terkini
-
Buron! Kejagung Kejar Riza Chalid, WNA Menyusul di Kasus Korupsi Pertamina
-
Dilema Moral Gelar Pahlawan Soeharto, Bagaimana Nasib Korban HAM Orde Baru?
-
Pria Tewas Terlindas Truk di Pulogadung: Saksi Ungkap Fakta Mengejutkan Soal Utang Kopi
-
Telan Kerugian Rp1,7 Miliar, Kebakaran Gudang Dekorasi Pesta di Jaktim karena Apa?
-
Divonis 4 Tahun dan denda Rp1 Miliar, Nikita Mirzani Keberatan: Ini Belum Berakhir!
-
Bejat! Pemuda Mabuk di Tasikmalaya Tega Cabuli Nenek 85 Tahun yang Tinggal Sendiri
-
Ketua DPP PDIP: Soeharto 'Pembunuh Jutaan Rakyat' Tak Pantas Jadi Pahlawan!
-
Heboh Undi Doorprize di Acara Mancing Gratis, Tupoksi Gibran Disorot: Wapres Rasa Lurah
-
Menteri P2MI: WNI yang Bekerja di Kamboja Akan Dipulangkan Bertahap
-
'Logikanya dari Mana?' DPR Pertanyakan Nasib Aktivis '98 Jika Soeharto Jadi Pahlawan Nasional