Suara.com - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo meminta dukungan pemerintah dan semua pihak untuk menolak segala bentuk upaya pelemahan lembaga anti rasuah tersebut. Salah satunya, rencana revisi Undang-Kndang KPK yang bergulir di parlemen harus ditolak.
"Kami bersama Wantimpres mencapai kesepakatan, pertama usaha pelemahan KPK harus ditolak. Jadi KPK harus diperkuat, dan cara memperkuat, salah satunya tidak mengutak-atik UU KPK," kata Agus dalam pernyataan pers bersama di kantor Wantimpres, Jalan Veteran III, Jakarta Pusat, Senin (3/4/2017).
Kemudian untuk memperkuat KPK dalam pemberantasan korupsi, pihaknya melakukan perbaikan Undang-undang Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) agar dapat melakukan penindakan dan pencegahan disegala sektor yang selama ini sulit tersentuh, seperti korupsi di bidang korporasi.
"UU Tipikor ini diharapkan bisa mengecilkan jarak antara UU KPK kita dengan CAC (Convention Against Corruption), kita sudah ratifikasi tapi UU implementasinya perlu segera dibuat. Dan perbaikan UU Tipikor yang mencakup korupsi di private sector, asset recovery, illicit enricment, dan perdagangan pengaruh bisa lebih pencegahan dibanding yang lalu," ujar dia.
Selain itu, Agus juga menyarankan instansi pemerintah, Kementerian dan Lembaga melakukan perbaikan, reformasi diinternal sesuai kesepakatan KPK dengan Kementerian Pemberdayaan Apartur Negara dan Reformasi Birokrasi.
"Kami harap Wantimpres mempercepat akselerasi reformasi birokrasi," tandas dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Resmi Dibuka, Pusat Belanja Baru Ini Hadirkan Promo Menarik untuk Pengunjung
- Kenapa Motor Yamaha RX-King Banyak Dicari? Motor yang Dinaiki Gary Iskak saat Kecelakaan
- 7 Rekomendasi Motor Paling Tangguh Terjang Banjir, Andalan saat Musim Hujan
- 5 Shio Paling Beruntung di 1 Desember 2025, Awal Bulan Hoki Maksimal
- 5 Moisturizer dengan Kolagen agar Kulit Tetap Elastis dan Muda
Pilihan
-
Tak Sampai Satu Bulan, Bank Jakarta Klaim Salurkan 100 Persen Dana dari Menkeu Purbaya
-
Rupiah Melemah Tipis ke Rp16.626, Pasar Cari Petunjuk dari Risiko Global
-
iQOO 15 Resmi Meluncur di Indonesia: HP Flagship Monster Pertama dengan Snapdragon 8 Elite Gen 5
-
Rosan Tunjuk Purbaya Usai Sebut Kerjaan Kementerian Investasi Berantakan
-
6 Mobil Turbo Bekas untuk Performa Buas di Bawah Rp 250 Juta, Cocok untuk Pecinta Kecepatan
Terkini
-
Nasib Ketua PN Jaksel dan 3 Hakim Nonaktif Ditentukan Hari Ini di Kasus Suap CPO
-
Aceh Tamiang Masih Terisolasi Total Usai Banjir Bandang, Netizen Ramai-Ramai Minta Pertolongan!
-
Jelang HUT ke-48, BPJS Ketenagakerjaan Gelar "Risk Governance Resilience" demi Perkuat Integritas
-
Terdampak Banjir, SPPG di Aceh Ganti MBG dengan Menu Lokal dan Masak Pakai Briket Batu Bara
-
Tergiur Rp26 Juta, Pasutri Ini Ditangkap Saat Jadi Kurir Sabu 19 Kg di Tambora
-
Di Reuni 212, Muncul Usulan 2 Desember Jadi Hari Ukhuwah dan Libur Nasional
-
Bantah Tudingan Pro-Zionis, Gus Yahya Beberkan Fakta Pertemuan dengan Netanyahu
-
Tepati Janji: Gubernur Pramono Muncul di Reuni Akbar 212, Ini Reaksi Massa!
-
Reuni 212 Galang Donasi Rp10 Miliar untuk Korban Bencana Sumatra
-
Siapa Pria Misterius di Samping Ratu Narkoba Dewi Astutik Saat Digerebek di Kamboja?