Suara.com - Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menegaskan, tidak bakal menanggapi serius kalau nantinya kembali terjadi friksi antara pemprov dan DPRD setempat.
Penegasan tersebut merupakan jawaban Ahok terhadap pertanyaan moderator debat kandidat putaran kedua Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta Dwi Noviratri Koesno alias Ira Koesno, di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu (12/4/2017) malam.
"APBD yang disusun Pemda harus dapat persetujuan DPRD. Dari kasus sebelumnya, alotnya pembahasan datang dari oknum DPRD yang minta kompensasi untk menggolkan proyek. Bagaimana Anda akan menyikapi hal tersebut agar program Anda tak terhambat fraksi di DPRD?" tanya Ira Koesno.
Ahok mengatakan, tidak susah menghadapi persoalan friksi tersebut.
”Bagi kami sebetulnya tidak terlalu susah, karena kami sudah mengalami tahun 2015. Seluruh program pelayanan publik masih bisa dilakukan,” terang Ahok.
Tahun 2015 silam, kata dia, terjadi friksi antara pemprov dan DPRD setempat. Namun, ia mengatakan, perselisihan itu ternyayta tidak melibatkan seluruh anggota dewan.
”Ternyata, banyak anggota DPRD yang baik. Hanya oknum tertentu saja yang tidak mau bekerjasama. Toh, pelayanan publik masih bisa dijalankan, karena kami dibolehkan menggunakan anggaran melalui penerbitan peraturan gubernur,” tuturnya.
Ahok mengatakan, yang paling penting dilakukan saat terjadi friksi pemprov-DPRD adalah tetap menjaga transparansi.
“Transparansi itu penting. Makanya, seluruh pembuatan kebijakan di eksekutif, dilakukan secara digital dalam aplikasi ‘smartcity’,” tandasnya.
Baca Juga: Anies Ungkap Cara Memimpin yang Tak Bentrok dengan DPRD
Debat terakhir di Pilgub Jakarta 2017 mengambil tema "Dari Masyarakat Jakarta untuk Jakarta". Isu debat mencakup kesenjangan dan keadilan sosial, penegakan hukum, dan bonus demografi.
Sementara Subtema dari debat tersebut terkait masalah transportasi, tempat tinggal, reklamasi, pelayanan publik berupa pendidikan dan kesehatan, serta UMKM atau dunia usaha.
KPU DKI menunjuk tujuh orang panelis yang akan menyiapkan pertanyaan. Selain jumlah panelis lebih banyak, masyarakat dan komunitas yang telah ditunjuk juga akan berpartisipasi langsung memberi pertanyaan bagi kedua pasangan calon.
Debat akan disiarkan secara langsung oleh sejumlah stasiun televisi. Durasi 120 menit untuk acara dan 30 menit untuk iklan.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
Kemensos Siapkan Jaminan Hidup Korban Bencana Sumatra Selama 3 Bulan
-
Kubu Roy Suryo Ungkap Detik-detik 'Penyusup' Kepergok Masuk Ruang Gelar Perkara Kasus Ijazah Jokowi
-
Prabowo Kunjungan di Sumatra Barat, Tinjau Penanganan Bencana dan Pemulihan Infrastruktur
-
Viral Tumpukan Sampah Ciputat Akhirnya Diangkut, Pemkot Tangsel Siapkan Solusi PSEL
-
KPK Buka Peluang Periksa Istri Ridwan Kamil di Kasus Korupsi Bank BJB, Sebut Perceraian Tak Pengaruh
-
Membara Kala Basah, Kenapa Kebakaran di Jakarta Justru Meningkat Saat Hujan?
-
Keroyok 'Mata Elang' Hingga Tewas, Dua Polisi Dipecat, Empat Lainnya Demosi
-
Disebut-sebut di Sidang Korupsi Chromebook: Wali Kota Semarang Agustina: Saya Tak Terima Apa Pun
-
Kemenbud Resmi Tetapkan 85 Cagar Budaya Peringkat Nasional, Total Jadi 313
-
Bukan Sekadar Viral: Kenapa Tabola Bale dan Tor Monitor Ketua Bisa Menguasai Dunia Maya?