Suara.com - Sebanyak 78,5 persen responden menyatakan bahwa pilihan mereka sudah mantap di dalam menentukan kandidat gubernur dan wakil gubernur Jakarta periode 2017-2022. Responden yang menyatakan masih mungkin berubah sebanyak 15 persen. Sisanya sebanyak 6,5 persen menyatakan tidak tahu atau tidak jawab.
Visi, misi, dan program kerja yang ditawarkan kandidat (25,8 persen) dan pengaruh lingkungan (7,0 persen) merupakan dua alasan utama yang mampu mengubah pilihan terhadap kandidat calon pemimpin DKI saat ini.
Responden yang menyatakan pilihannya sudah mantap pada saat ini sebanyak 56,8 persen. Sementara 15,0 persen menyatakan pada saat kampanye, dan sebanyak 9,3 persen menyatakan seminggu sebelum pemilihan.
Sebanyak 10,6 persen responden menyatakan pilihannya mantap ketika di kotak suara pada saat pencoblosan, dan sisanya (8,3 persen) menyatakan tidak tahu atau tidak jawab.
Kerja nyata (31,9 persen), tegas (22,7 persen) dan programnya bagus (4,9 persen) merupakan alasan-alasan utama yang menjadi dasar pilihan responden terhadap calon gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Sementara pilihan terhadap calon gubernur Anies Baswedan didasarkan pada ramah dan sopan (22,9 persen), karena satu agama (22,6 persen), dan wajah baru (5,4 persen).
Alasan responden tidak memilih Anies terutama dikarenakan belum berpengalaman (24,3 persen), sementara alasan responden tidak memilih Ahok terutama dikarenakan kasar dan arogan (31,4 persen).
Sebagian besar responden (66,8 persen) menyatakan latar belakang suku bukan menjadi pertimbangan pemilih di dalam menjatuhkan pilihan di pilkada Jakarta, sementara latar belakang agama relatif dinilai penting (47,4 persen) sebagai salah satu pertimbangan bagi para pemilih.
Berita Terkait
-
Dedi Mulyadi Akui Marketnya Makin Luas Gara-Gara Sering Ngonten, Mau Nyapres?
-
Jokowi Dinilai Terlalu 'Pede': Dulu Banyak Partai Melamar, Kini Cuma Tersedia PSI
-
Jatuh Bangun Nasib Ridwan Kamil: Gagal di Jakarta, Kini Terseret Isu Korupsi dan Perselingkuhan
-
Tim RIDO Laporkan KPU ke DKPP dan Minta Pemungutan Suara Ulang, Anies: No Comment!
-
Ungguli Trah Ratu Atut Chosiah, Ratu Zakiyah: Perjuangannya Berat
Terpopuler
- Resmi Dibuka, Pusat Belanja Baru Ini Hadirkan Promo Menarik untuk Pengunjung
- Kenapa Motor Yamaha RX-King Banyak Dicari? Motor yang Dinaiki Gary Iskak saat Kecelakaan
- 7 Rekomendasi Motor Paling Tangguh Terjang Banjir, Andalan saat Musim Hujan
- 5 Shio Paling Beruntung di 1 Desember 2025, Awal Bulan Hoki Maksimal
- Ke Mana Saja Rp26 Triliun Dana Transfer Pusat Mengalir di Sulawesi Selatan?
Pilihan
-
6 Mobil Turbo Bekas untuk Performa Buas di Bawah Rp 250 Juta, Cocok untuk Pecinta Kecepatan
-
OPEC Tahan Produksi, Harga Minyak Dunia Tetap Kokoh di Pasar Asia
-
Menteri UMKM Sebut Produk Tak Bermerek Lebih Berbahaya dari Thrifting: Tak Terlihat tapi Mendominasi
-
Telkom Siapkan Anak Usaha Terbarunya infraNexia, Targetkan Selesai pada 2026
-
Ironi di Kandang Sendiri: UMKM Wajib Sertifikasi Lengkap, Barang China Masuk Bebas?
Terkini
-
Gus Yahya Tolak Ultimatum Syuriyah PBNU, Tegaskan Tetap Jalankan Amanat Muktamar
-
Kejagung Telah Periksa Dirjen Perbendaharaan Kemenkeu Terkait Dugaan Korupsi Pajak 20162020
-
Kejagung Telah Periksa Dirjen Perbendaharaan Kemenkeu Terkait Dugaan Korupsi Pajak 20162020
-
Mendagri Dorong Daerah Kelola Sarpras Olahraga secara Profesional
-
Jalur Medan-Aceh Tamiang Mulai Normal, BNPB Pastikan Jaringan Listrik Bisa Segera Pulih
-
DPR Beri Lampu Hijau: Menteri PU dan Basarnas Silakan Pakai Dana Darurat untuk Bencana Sumatera
-
Pakar Hukum Desak Reformasi Polri Secara Radikal: Komisi III Harus Berani Berbenah Total
-
Kisah Pria Sampai Sewa Alat Berat Sendiri, Demi Temukan Jasad Ibu yang Tertimbun Longsor di Agam
-
Ratusan Nyawa Melayang, Mengapa Status Bencana Nasional Masih Menggantung?
-
Komisi III DPR: Reformasi Polri Harus Kultural, Bukan Struktural