Suara.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla enggan mengomentari lebih lanjut terkait berhembusnya isu perombakan kabinet atau reshuffle jilid III yang akan dilakukan oleh Presiden Joko Widodo. Menurut JK, keputusan perombakan kabinet di pemerintahan merupakan hak prerogatif Presiden.
"Reshuffle itu hak prerogatif Presiden. Reshuffle itu tergantung cara penilaian- penilaian yang dilakukan presiden," kata JK saat ditemui dalam acara penutupan Kongres Ekonomi Umat MUI di Hotel Grand Sahid, Jakarta Pusat, Senin (24/4/2017).
Seperti diketahui, sebelumnya diacara yang sama dalam pembukaan Kongres Ekonomi Umat MUI Sabtu (22/4/2017), Presiden Joko Widodo memberikan sinyal akan melakukan perombakan kabinet.
Awalnya, Presiden menyampaikan bahwa pemerintah menargetkan 5 juta sertifikat harus dibagikan kepada masyarakat pada 2017. Target itu meningkat pada tahun-tahun berikutnya.
"Tahun depan (2018) saya berikan target 7 juta sertifikat harus keluar. Tahun depannya lagi, 9 juta sertifikatnya harus dikeluarkan, untuk rakyat, petambak kecil, petani, nelayan, tukang becak," katanya.
Ia pun mengakui, jika para menteri menilai target tersebut terlalu tinggi. Namun, Jokowi tidak mempersoalkan hal tersebut.
"Saya bekerja selalu menggunakan target. Itu urusan menterinya. Setahu saya target itu harus dicapai," katanya.
Jika hal tersebut tidak dapat dicapai oleh bawahannya, pergantian atau pergeseran posisi menteri alias reshuffle adalah jawabannya.
Baca Juga: Bambang Maju Jadi Calon Presiden IFAD, Jokowi Segera Reshuffle
Berita Terkait
Terpopuler
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- 5 Fakta Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Publik Penasaran!
- Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
Pilihan
-
Perang Tahta Sneakers Putih: Duel Abadi Adidas Superstar vs Stan Smith. Siapa Rajanya?
-
Viral Taiwan Resmi Larang Indomie Soto Banjar Usai Temukan Kandungan Berbahaya
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
Terkini
-
Gubernur Bobby Nasution Beri Pesan ke Pendawa Indonesia: "Nek Wani Ojo Wedi-wedi" Berantas Narkoba
-
Skandal Korupsi Haji Rp1 Triliun, Kapan KPK Umumkan Tersangka Agar Tak Rusak Reputasi NU?
-
Menteri dan Anggota DPR Malaysia Terima Surat Ancaman, Pelaku Minta Tebusan 100.000 Dolar AS
-
Gus Yaqut Terima Aliran Dana Korupsi Haji Rp1 Triliun Lewat Perantara?
-
Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
-
Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
-
Pemda NTB Diminta Segera Pulihkan Kondisi dan Aktifkan Siskamling oleh Wamendagri
-
Roy Suryo Bawa 'Jokowis White Paper' ke DPR, Ijazah SMA Gibran Disebut 'Dagelan Srimulat'
-
Laskar Cinta Jokowi Sebut Pergantian Kapolri Listyo Bisa Jadi Bumerang, Said Didu: Makin Jelas
-
TNI Nyatakan Terbuka Bekerja Sama dengan Tim Investigasi Kerusuhan Agustus