Suara.com -  Sejumlah warga tampak senang melihat banyak karangan bunga di Balai Kota, yang mayoritas berisi ucapan terima kasih untuk Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat (Ahok-Djarot).
Warga ibu kota juga tidak memercayai karangan bunga tersebut sengaja dikirim oleh sekelompok orang untuk pencitraan Ahok-Djarot, seperti yang ditudingkan politikus Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Fadli Zon.
"Tidak mungkin itu dikirim oleh Ahok sendiri atau dibiayai sumber yang sama seperti yang dituduh Fadli Zon. Banyak karangan bunga dari komunitas warga yang saya kenal, seperti karangan bunga ini (menunjuk sebuah karangan bunga). Saya tahu, ini karangan bunga dari alumni tempat anak saya sekolah," kata Alex (63) warga Kedoya kepada suara.com di depan Balai Kota, Minggu (30/4/2017) pagi.
Menurut Alex, kalau karangan bunga tersebut dibiayai kelompok tertentu, komunitas-komunitas warga yang diklaim tentu akan protes dan marah.
"Kalau ini dari Ahok sendiri dengan menulis nama komunitas, atau kelompok warga, pasti orang (pihak yang disebut) marah. Masyarakat sekarang sudah tahu, mana yang benar dan mana yang dibuat-buat," tukasnya.
Hal yang sama juga diutarakan  Ratna (50). Ia tak memercayai ribuan karangan bunga itu hasil rekayasa Ahok, atau kiriman orang tertentu sebagai bentuk pencitraan.
Warga Kebon Jeruk ini mengakui, banyak teman-temannya yang juga mengirim karangan bunga tersebut untuk Ahok-Djarot.
"Nggak mungkin karangan bunga yang banyak ini dari satu sumber apalagi dibiayai Ahok. Pak Ahok itu sibuk, dia nggak punya waktu untuk mengurus semua ini. Bahkan, teman-teman saya dari London dan Prancis juga ada yang kirim bunga," tuturnya.
Menurut Ratna, tuduhan Fadli Zon dan kubu pendukung calon nomor urut dua Pilkada DKI 2017, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, justru mencerminkan sikap iri.
Baca Juga: Kocak, Habiburokhman Ribut dengan Netizen Usai Bela Fadli Zon
Pasalnya, kubu Anies-Sandi yang menjadi pemenang pilkada, justru sedikit mendapat apresiasi warga ibu kota.
"Ini kubu yang menang panik saja. Supaya rakyat benci lagi kepada Ahok, mereka bikin isu itu. Tetapi kan sekarang yang bicara hati, rakyat juga tahu kok mana yang ikhlas bekerja, mana yang tidak, dan mana yang hanya berambisi untuk berkuasa," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
 - 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 
Pilihan
- 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 - 
            
              5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
 - 
            
              Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
 
Terkini
- 
            
              Gubernur Riau Kader PKB Diciduk KPK, Petinggi Partai: Hormati Proses Hukum
 - 
            
              Human Error! Imbas Masak Nasi Ditinggal Pemiliknya, 3 Rumah di Cakung Jaktim Ludes Terbakar
 - 
            
              Jonan Buka-bukaan! Ini Isi Diskusi 2 Jam Bareng Prabowo, Singgung Keadilan Sosial
 - 
            
              Kecelakaan Depan DPR: Pengemudi Ojol Kabur Tinggalkan Penumpang Bersimbah Darah, Kini Masuk DPO!
 - 
            
              Gerindra Bantah Budi Arie Sudah Jadi Kadernya, Dasco: Belum Ada KTA
 - 
            
              Di Mata Sang Penambal Ban Asal Pati Ini, JKN Telah Menjadi Penyelamat Hidupnya
 - 
            
              Hukum Tajam ke Bawah, Tumpul ke Atas? Yusril: Akibat Ketimpangan Sosial-Ekonomi
 - 
            
              OTT Gubernur Riau Abdul Wahid: Dibagi 2 Kloter, KPK Giring 9 Orang ke Jakarta, Siapa Saja Mereka?
 - 
            
              Pemerintah Siap Kembangkan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Tapi Tunggu Urusan Whoosh Beres Dulu
 - 
            
              Dari Kuli Bangunan Jadi Gubernur, Abdul Wahid Kini Diciduk KPK dalam Operasi Senyap