Suara.com - Setelah kembali mangkir dari pemeriksaan Kepolisian Daerah Metro Jaya pada pekan ini, pemimpin organisasi kemasyarakatan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab muncul dalam sebuah video di YouTube. Dalam video berdurasi hampir enam menit itu, ia mengaku sedang berada di Madinah, Arab Saudi.
Meski demikian keaslian video bertajuk "IMAM BESAR UMAT ISLAM Habib Rizieq Di Madinah..." itu belum bisa dipastikan.
Sebelumnya Ketua Bantuan Hukum FPI Sugito Atmo Prawiro mengaku bahwa Rizieq bersama keluarganya sedang menjalani ibadah umroh. Meski demikian Sugito mengaku tak diberitahu soal keberangkatan itu.
Demikian juga Polda Metro Jaya - yang sedianya memeriksa Rizieq, istrinya Syarifah Fadhlun Yahya, Firza Husein dan Emma pada Selasa (24/4/2017) dalam kasus percakapan berbau pornografi itu - tidak dilaporkan soal rencana ke Tanah Suci itu.
Tak hanya Rizieq, ketiga saksi lain yang dipanggil Polda Metro Jaya tak datang dalam pemeriksaan itu.
Adapun dalam video yang berdurasi 5.54 menit itu, Rizieq berbicara soal keberangkatannya ke Arab Saudi. Ia mengaku menjadi korban teror di Tanah Air. Video itu diunggah pada 29 April dan diduga direkam menggunakan telepon seluler.
"Kenapa saya saat ini ada di sini, memang dalam tiga bulan terkhir ini luar biasa teror yang terus menerus datang. Saya hadapi semua teror tersebut, semua fitnah kita hadapi. Tetapi belakangan teror itu mulai masuk, dibidik ke istri, ke anak-anak, ke keluarga, saya pikir ini permainan menjadi lebih tidak fair lagi," kata Rizieq dalam video tersebut.
"Karena itu saya sebagai kepala keluarga, tentu sebagai dai wajib menjaga umat, sebagai kepala keluarga tetap wajib menjaga keluarga," imbuh dia.
"Karena itu saya diam-diam, saya kumpulkan saya punya anak, saya punya cucu, saya punya mantu, saya punya mertua, saya kumpukan semua. Saya ajak umroh. Umroh ini jalan keluar yang paling aman. Kalau keluarga sudah aman, saya bisa berjuang dengan lebih leluasa," beber Rizieq lebih lanjut.
Ia juga mengatakan bahwa di Indonesia rekan-rekannya telah mendatangi Komisi Nasional Hak Asasi Manusia untuk meminta digelarnya penyelidikan terhadap apa yang dia sebut sebagai "kriminalisasi ulama"
"Komnas sudah setuju akan membentuk tim investigasi independen," klaim Rizieq.
Aapun video ini belum ditanggapi baik oleh kepolisian maupun oleh tim pembela FPI.
Tag
Berita Terkait
-
Lima Tahun Tragedi KM 50, Ini Alasan FPI Tetap Suarakan Keadilan di Depan Komnas HAM
-
Tuntut Keadilan Tragedi KM 50, FPI Gelar Aksi Damai di Depan Komnas HAM
-
FPI Desak BIN dan BAIS Tangkap Dua Eks Tentara Israel di Bali
-
Heboh Mantan Tentara Israel di Bali, Diduga Mata-mata: Ini Operasi Intelijen Negara Musuh
-
Syahganda Bocorkan Amnesti Jilid 2: Prabowo Bakal Ampuni Ratusan Musuh Politik Jokowi
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Nadiem Calon Tersangka Korupsi Google Cloud di KPK, Kuasa Hukum Membantah
-
Kementan Targetkan Indonesia Mandiri Vaksin Hewan, Fasilitas di Surabaya Akan Ditingkatkan
-
KPK Akhirnya Ambil Alih Kasus Korupsi Petral dari Kejagung, Apa Alasannya?
-
KPK Selidiki Korupsi Google Cloud, Kuasa Hukum Bantah Nadiem Makarim Terlibat
-
Kemenpar Dukung Pesta Diskon Nasional 2025: Potongan Harga 20-80 Persen!
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu