Usai aksi hari buruh internasional [suara.com/Ummi Hadyah Saleh]
Ribuan buruh dari berbagai serikat dari berbagai daerah memperingati May Day di Jakarta Pusat, Senin (1/5/2017). Mereka gagal mendekati Istana Merdeka karena jalur menuju ke sana, Jalan Medan Merdeka Barat, diblokade kawat berduri.
Akhirnya mereka hanya bisa berorasi jauh dari Istana Merdeka.
Isu yang mereka angkat, antara lain penghapusan pemagangan dan outsourcing, revisi jaminan sosial, dan penolakan terhadap upah murah.
Isu lainnya menyerukan reforma agraria, sumber daya alam untuk rakyat, basmi korupsi, tegakkan demokrasi, gratiskan pendidikan dan kesehatan. Peringatan juga di gelar di daerah-daerah.
Akhirnya mereka hanya bisa berorasi jauh dari Istana Merdeka.
Isu yang mereka angkat, antara lain penghapusan pemagangan dan outsourcing, revisi jaminan sosial, dan penolakan terhadap upah murah.
Isu lainnya menyerukan reforma agraria, sumber daya alam untuk rakyat, basmi korupsi, tegakkan demokrasi, gratiskan pendidikan dan kesehatan. Peringatan juga di gelar di daerah-daerah.
Di tengah terik mata hari dan guyuran hujan, buruh tetap bertahan.
Saking banyaknya buruh yang mengikuti peringatan Hari Buruh Internasional, sebagian sampai menginjak-injak taman. Akibatnya sebagian tumbuh-tumbuhan rusak.
Sekitar pukul 17.15 WIB atau mendekati batas akhir waktu unjuk rasa, secara bertahap buruh membubarkan diri.
Orator menyampaikan permohonan maaf lantaran aksi ini mengakibatkan sebagian tanaman rusak dan banyak sampah berserakan.
"Maaf, kami telah merusak tanaman dan meninggalkan sampah, karena kan ada petugas yang membersihkan," ujar orator.
Menurut pengamatan Suara.com, di tengah hujan mereka pelan-pelan meninggalkan Jalan Medan Merdeka Barat dengan cara berbaris dan bergandengan tangan seraya menyanyikan lagu Indonesia Raya.
Pemandangan tanaman rusak dan sampah pun terlihat setelah buruh pergi.
Tak lama kemudian, datang anggota Pekerja Penanganan Sarana dan Prasarana Umum atau pasukan orange. Mereka secara bergotong royong membersihkan sampah di tengah hujan.
Pemandangan tersebut sangat kontras dengan aksi yang digalang Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI pada 2 Desember 2016 yang mengangkat isu penegakan hukum dalam kasus Basuki Tjahaja Purnama. Padahal, jumlah massanya jauh lebih banyak ketika itu.
Pada waktu itu, Pelaksana Tugas Gubernur Jakarta Sumarsono sampai memuji betapa tertibnya massa yang mengikuti aksi tersebut. Tidak ada tanaman yang rusak, juga tidak ada sampah yang berceceran.
"Peserta aksi 212 disiplin. Tanaman hampir tak ada yang rusak. Peserta komitmen tak menggelar sajadah di atas rumput Monas. Patut diapresiasi," kata Sumarsono ketika itu.
Menurut pengamatan Suara.com, di tengah hujan mereka pelan-pelan meninggalkan Jalan Medan Merdeka Barat dengan cara berbaris dan bergandengan tangan seraya menyanyikan lagu Indonesia Raya.
Pemandangan tanaman rusak dan sampah pun terlihat setelah buruh pergi.
Tak lama kemudian, datang anggota Pekerja Penanganan Sarana dan Prasarana Umum atau pasukan orange. Mereka secara bergotong royong membersihkan sampah di tengah hujan.
Pemandangan tersebut sangat kontras dengan aksi yang digalang Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI pada 2 Desember 2016 yang mengangkat isu penegakan hukum dalam kasus Basuki Tjahaja Purnama. Padahal, jumlah massanya jauh lebih banyak ketika itu.
Pada waktu itu, Pelaksana Tugas Gubernur Jakarta Sumarsono sampai memuji betapa tertibnya massa yang mengikuti aksi tersebut. Tidak ada tanaman yang rusak, juga tidak ada sampah yang berceceran.
"Peserta aksi 212 disiplin. Tanaman hampir tak ada yang rusak. Peserta komitmen tak menggelar sajadah di atas rumput Monas. Patut diapresiasi," kata Sumarsono ketika itu.
Komentar
Berita Terkait
-
Tangkap 14 Pendemo Anarkis di Hari Buruh, Polisi: Mereka Penyusup, Diduga dari Kelompok Anarko
-
Wakil Ketua DPR Cucun: Komitmen Presiden Prabowo di May Day 2025 Jadi Angin Segar Perburuhan
-
Kenapa Ada Hari Buruh? Ini Sejarah di Balik Hari Libur Tanggal 1 Mei
-
Aksi Peringatan Hari Buruh di Sejumlah Daerah Indonesia
-
Ikut Aksi May Day di Depan DPR, Eka The Brandals: Seniman Juga Buruh, Kita Mau Menghibur Teman-teman
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Ketimbang Berpolemik, Kubu Agus Diminta Terima SK Mardiono Ketum PPP: Digugat pun Bakal Sia-sia?
-
Bima Arya: PLBN Sebatik Harus Mampu Dongkrak Ekonomi Masyarakat Perbatasan
-
Jangan Lewatkan! HUT ke-80 TNI di Monas Ada Doorprize 200 Motor, Makanan Gratis dan Atraksi Militer
-
Menhan Bocorkan Isi Pertemuan Para Tokoh di Rumah Prabowo, Begini Katanya
-
Efek Revisi UU TNI? KontraS Ungkap Lonjakan Drastis Kekerasan Aparat, Papua Jadi Episentrum
-
Ajudan Ungkap Pertemuan 4 Mata Jokowi dan Prabowo di Kertanegara, Setelah Itu Pamit
-
SK Menkum Sahkan Mardiono Ketum, Muncul Seruan Rekonsiliasi: Jangan Ada Tarik-Menarik Kepentingan!
-
Jokowi Sambangi Prabowo di Kertanegara Siang Tadi Lakukan Pertemuan Hampir 2 Jam, Bahas Apa?
-
Catatan Hitam KontraS di HUT TNI: Profesionalisme Tergerus, Pelibatan di Urusan Sipil Kian Meluas!
-
SDA Jamin Jakarta Tak Berpotensi Banjir Rob pada Bulan Ini, Apa Alasannya?