Eks Direktur Utama Bank Internasional Indonesia (BII) Dira Kurniawan Mochtar memenuhi panggilan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hari ini, di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (3/5/2017).
Dira akan diperiksa sebagai saksi terkait penerbitan Surat Keterangan Lunas kepada Sjamsul Nursalim, pemilik Bank Dagang Negara Indonesia (BDNI) yang diduga turut mendapatkan kucuran dana Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI).
Berdasarkan pantauan Suara.com, Dira tiba di KPK pada pukul 16.15 Wib. Saat dimintai keterangan oleh awak media, Dira menolaknya. Hanya sedikit kata yang keluar dari mulut Dira, dan langsung memasuki gedung KPK.
"Ini diperiksa untuk BLBI. Nanti saja ya, setelah diperiksa," kata Dira sembari memasuki gedung anti rasuah itu.
Diberitakan sebelumnya, kata Juru Bicara KPK, Febri Diansyah Dira diperiksa akan diperiksa, kapasitasnya sebagai eks pejabat struktural di Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN).
"Yang bersangkutan diperiksa bukan sebagai mantan direktur BII, tapi diperiksa sebagai mantan pejabat struktural BPPN, yang memang ditugaskan untuk mengurusi BDNI," kata Febri di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (3/5/2017).
Febri menerangkan, salahsatu yang akan didalami oleh penyidik KPK kepada Dira, terkait pengurusan tambak yang menjadi bagian pembayaran utang Sjamsul Nursalim ke BPPN. KPK ingin mengungkap secara jelas, hubungan tagihan soal tambak yang diserahkan Sjamsul kepada BPPN, sehingga BPPN mengeluarkan SKL.
"Salah satunya dengan pengurusan tambak yang kita dalami. Karena kasus BLBI ini kita mendalami relasi hak tagih petambak itu dengan obligor BLBI dan penerima SKL yang dilakukan tersangka," tutur Febri.
Baca Juga: KPK akan Periksa Mantan Direktur BII Terkait Korupsi BLBI
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Wamenkomdigi: Pemerintah Harus Hadir untuk Memastikan AI Jadi Teknologi yang Bertanggung Jawab
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka KPK! Kemendagri Siapkan Pengganti Sementara
-
Pramono Anung Rombak Birokrasi DKI: 1.842 Pejabat Baru, Janji Pelayanan Publik Lebih Baik
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka, PKB Proses Status Kader Abdul Wahid Secara Internal
-
Raperda KTR DKI Disahkan! Ini Titik-Titik yang Dilarang untuk Merokok dan Jual Rokok
-
BNN Gerebek Kampung Bahari, 18 Orang Ditangkap di Tengah Perlawanan Sengit Jaringan Narkoba
-
KPK Kejar Korupsi Whoosh! Prabowo Tanggung Utang, Penyelidikan Jalan Terus?
-
Ahli Hukum Nilai Hak Terdakwa Dilanggar dalam Sidang Sengketa Tambang Nikel Halmahera Timur
-
Cak Imin Instruksikan BGN Gunakan Alat dan Bahan Pangan Lokal untuk MBG
-
MRT Siapkan TOD Medan Satria, Bakal Ubah Wajah Timur Jakarta