Suara.com - Mahasiswa menamakan diri Gerakan Mahasiswa Pendukung Komisi Pemberantasan Korupsi memberikan dukungan moral kepada penyidik dan komisioner KPK untuk mengusut tuntas kasus-kasus korupsi.
Dukungan moral dilakukan dengan cara mendatangi gedung antirasuah yang berada di Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Jumat (5/5/2017) sore.
"Untuk menunjukkan kepedulian, kami memberikan obat kuat sebagai vitamin dan suntikan 'anti gentar' sebagai antibody agar kebal dari berbagai intervensi," kata koordinator aksi Lutfi.
Salah satu kasus yang mereka sebut yaitu proyek pembangkit listrik 10 ribu megawatt dan Pelindo II.
"Karena merugikan keuangan negara hingga puluhan triliun rupiah yang diduga melibatkan pejabat tertinggi negeri ini," kata Lutfi.
Mahasiswa mendukung KPK agar jangan takut dengan penggunaan hak angket di DPR untuk mendesak KPK membeberkan BAP anggota Hanura Miryam S. Haryani dalam kasus dugaan korupsi pembuatan e-KTP.
"Kami memandang korupsi adalah musuh bersama dan harus dibasmi hingga tuntas. Kami mendukung KPK untuk berantas korupsi tanpa pandang bulu atau tebang pilih," katanya.
Dukungan terhadap KPK juga disampaikan oleh berbagai kalangan masyarakat. KPK harus tetap kuat karena merupakan lembaga yang paling dipercaya publik untuk memberantas kasus korupsi.
Tag
Berita Terkait
-
KPK Lelang iPhone 13 Pro Max Mulai Rp 3-7 Jutaan, Ini Kelebihan dan Kekurangannya
-
Duit 'Panas' Korupsi Haji, A'wan PBNU Desak KPK Segera Tetapkan Tersangka: Jangan Bikin Resah NU!
-
KPK Tindak Lanjuti Laporan Soal Dugaan Anggaran Ganda dan Konflik Kepentingan Gus Yaqut
-
Daftar Barang yang Dilelang KPK September 2025: Mulai dari Fortuner 60 Jutaan hingga Vespa!
-
Terungkap! Ini yang Dicecar KPK dari Khalid Basalamah dalam Skandal Korupsi Haji
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
Pilihan
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
Terkini
-
Tiga Pesawat Tempur Baru dari Prancis Diserahkan ke TNI AU Awal 2026
-
Istana Bantah Presiden Prabowo Kirim Surpres Penggantian Kapolri ke DPR, Mensesneg: Belum Ada
-
Yakin Ganti Kapolri Cukup? KontraS Sebut Masalah Polri Jauh Lebih Dalam dari Sekadar Pimpinan
-
Komisi III soal Isu Calon Kapolri: Wakapolri atau Suyudi, Kami...
-
Tiga Mahasiswa Masih Hilang Sejak Unjuk Rasa Akhir Agustus, KontraS: Diduga Penghilangan Paksa
-
Pakar Ingatkan Tim Reformasi Polri Jangan Cuma Jadi 'Angin Surga' Copot Kapolri
-
Reformasi Kepolisian Tak Cukup Ganti Kapolri, Butuh Political Will dari Presiden
-
Tewas usai Dicabuli, Jejak Pembunuh Mayat Bocah dalam Karung Terungkap Berkat Anjing Pelacak!
-
Harus Ada TPA Terpadu di PIK usai Ada Sanksi dari KLHK
-
Ganti Kapolri Tak Cukup! Presiden Prabowo Didesak Rombak Total UU Kepolisian