Suara.com - Anggota Komisi III DPR RI Masinton Pasaribu tidak bisa menerima pernyataan penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan, yang dalam persidangan kasus korupsi e-KTP menyebut dirinya sebagai salah satu orang yang mengancam Miryam S Haryani.
Miryam adalah anggota Komisi V DPR dari Fraksi Partai Hanura yang terseret kasus dugaan korupsi proyek pengadaan Kartu Tanda Penduduk berbasis elektronik (e-KTP). Dia kekinian menyandang predikat tersangka pemberian keterangan palsu dalam persidangan kasus e-KTP.
"Dalam konteks penyebutan nama, itu sebagai bentuk kepalsuan. Novel memberikan keterangan palsu di persidangan," kata politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu, dalam diskusi bertajuk 'Meriam DPR untuk KPK' di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (6/5/2017).
Mencuatnya nama-nama anggota dewan yang diduga mengancam Miryam itu berawal ketika tiga penyidik KPK Novel Baswedan, Ambarita Damanik dan Muhammad Irwan dihadirkan dalam persidangan.
Ketiganya dihadirkan untuk dimintakan keterangan dan langsung dikonfrontasikan dengan Miryam, yang juga ada dalam persidangan.
Pasalnya, Miryam mengaku diancam saat diperiksa penyidik KPK sehingga membuat dirinya mencabut seluruh keterangan yang tercatat dalam berita acara pemeriksaan (BAP).
Namun, dalam persidangan, Novel justru mengungkapkan Miryam mengakui kepada mereka mendapat ancaman sejumlah koleganya di DPR sebelum menjalani pemeriksaan.
Menurut pengakuan Miryam ke Novel, mereka yang mengancam di antaranya Bambang Soesatyo; Aziz Syamsudin; Desmond J Mahesa; Masinton Pasaribu; Syarifudin Suding, dan satu nama lainnya terlupa oleh Novel.
Untuk diketahui, Novel kekinian masih dalam perawatan setelah menjadi korban teror beberapa waktu lalu. Ia disiram air keras oleh orang tak dikenal, sehingga matanya belum bisa normal difungsikan.
Baca Juga: Kecelakaan, Sheila Marcia dan Melodya Vanesh Luka Cukup Parah
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting