Suara.com - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Agus Hermanto menyarankan Presiden Jokowi untuk membentuk Tim Pencari Fakta (TPF) untuk menyelidiki kasus teror penyiraman air keras kepada penyidik KPK Novel Baswedan.
"Untuk mempercepat bisa saja presiden membentuk TPF," kata Agus di DPR, Jakarta, Rabu (27/4/2017).
Katanya, hal ini mirip dengan yang dilakukan pesiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono sekaligus Ketua Umum DPP Partai Demokrat.
"Seperti kejadian spesial yang dulu pernah ada, bisa saja dibentuk TPF dan ini bisa mempercepat," katanya.
TPF ini, kata Agus, isa bekerjasama dengan pihak kepolisian. Dia menyakini dengan dibentuknya TPF akan mempercepat pengungkapan kasus tersebut.
"Kalau dibentuk TPF ini akan mempercepat sehingga kita bisa memberikan keterangan kepada masayarakat secara gamblang," katanya.
Penyiraman air keras terhadap Novel terjadi pada 11 April 2017 oleh orang tidak dikenal seusai shalat Subuh di Masjid Al-Ihsan dekat rumahnya di kawasan Kelapa Gading, Jakarta.
Penyiraman itu diduga dilakukan oleh dua orang yang berboncengan dengan sepeda motor. Polisi memeriksa belasan saksi serta rekaman CCTV yang ada di rumah Novel terkait perkara itu.
Berita Terkait
-
Bisakah Kapolda Tangkap Orang yang Siram Novel Pakai Air Keras?
-
Dua Orang Jahat yang Siram Air Keras Sudah Hafal Kebiasaan Novel
-
Kapolda Beberkan Cerita Pernah Memarahi Novel Baswedan
-
Tak Ada Kaitan, 2 Pengintai Novel Dilepas, Ini Alasannya
-
Polisi Doakan Novel Cepat Sehat, Keterangannya Sangat Dibutuhkan
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
Terkini
-
Wahyudin Moridu Ternyata Mabuk saat Ucap 'Mau Rampok Uang Negara', BK DPRD Gorontalo: Langgar Etik!
-
Indonesia di Ambang Amarah: Belajar dari Ledakan di Nepal, Rocky Gerung dan Bivitri Beri Peringatan!
-
Ganggu Masyarakat, Kakorlantas Bekukan Penggunaan Sirene "Tot-tot Wuk-wuk"
-
Angin Segar APBN 2026, Apkasi Lega TKD Bertambah Meski Belum Ideal
-
Digerebek Satpol PP Diduga Sarang Prostitusi, Indekos di Jakbar Bak Hotel: 3 Lantai Diisi 20 Kamar!
-
Usai Siswa Keracunan Massal, DPR Temukan Ribuan SPPG Fiktif: Program MBG Prabowo Memang Bermasalah?
-
RUU Perampasan Aset Mesti Dibahas Hati-hati, Pakar: Jangan untuk Menakut-nakuti Rakyat!
-
Ucapan Rampok Uang Negara Diusut BK, Nasib Wahyudin Moridu Ditentukan Senin Depan!
-
Survei: Mayoritas Ojol di Jabodetabek Pilih Potongan 20 Persen Asal Orderan Banyak!
-
Sambut Putusan MK, Kubu Mariyo: Kemenangan Ini Milik Seluruh Rakyat Papua!