Suara.com - Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia sambangi ke Rumah Tahanan Kelas II B Sialang Bungkuk, Pekanbaru, Riau. Kedatangan mereka untuk menyelidiki dugaan pungutan liar di tempat tersebut.
Tim Satuan Tugas Sapu Bersih Pungli Pusat di bawah pimpinan Irjen Pol Gufron didampingi Inspektur Pengawasan Daerah Polda Riau, dan Kepala Kepolisian Resor Pekanbaru. Tim mendatangi Rutan Sialang Bungkuk Pekanbaru guna melihat langsung situasi terkini.
"Mabes Polri meninjau sejauh mana pelaksanaan lidik dalam rangka asistensi dan supervisi," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Riau, Kombes Pol Guntur Aryo Tejo, seperti dikutip dari Antara, Rabu (10/5/2017).
Guntur mengatakan, Mabes menekankan apakah ada penekanan terkait masalah apa yang tak bisa diselesaikan. Untuk diminta dukungan seperti ketersediaan data untuk memudahkan.
Saat ini kasus yang ditangani Ditektorat Kriminal Khusus Polda Riau ini sudah melakukan penyelidikan. Sudah ada 16 orang diperiksa terdiri dari enam petugas rutan, enam orang tahanan, dan empat orang pihak keluarga.
"Dalam waktu dekat sudah ada beberapa bukti, keterangan 16 orang itu dan aliran dana bukti transfer ke suatu bank dan sudah koordinasi dengan bank itu," ungkap Guntur.
Saat ini pelaku pungli dijerat pasal korupsi dan jika memungkinkan juga pasal tindak pidana pencucian uang.
Terkait adanya pemerasan dan penganiayaan di Rutan, kata Guntur, bisa berkembang ke hukum pidana asal ada informasi dan buat laporan.
"Kalau tidak ada yang melapor bagaimana penganiayaan itu dibuktikan, siapa yang teraniaya. Untuk pengrusakan tidak dilaporkan karena sudah mediasi dan setuju damai. Sudah bersih-bersih lingkungan tahanan di blok gotong royong," kata dia.
Baca Juga: Tanggapi Performa Zarco, Lorenzo: Dia Harus Lebih Hati-hati
Pungli di Rutan Pekanbaru diduga menjadi pemicu kaburnya 448 tahanan pada, Jumat (5/5) lalu. Saat ini masih ada 139 tahanan lagi yang belum ditangkap.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional
-
Nestapa Ratusan Eks Pekerja PT Primissima, Hak yang Tertahan dan Jerih Tak Terbalas
-
Ahli Bedah & Intervensi Jantung RS dr. Soebandi Jember Sukses Selamatkan Pasien Luka Tembus Aorta
-
Wamen Dzulfikar: Polisi Aktif di KP2MI Strategis Perangi Mafia TPPO
-
Anggota DPR Ini Ingatkan Bahaya Pinjol: Banyak yang Ngira Itu Bisa Selesaikan Masalah, Padahal...
-
Gibran Wakili Prabowo di Forum KTT G20, DPR: Jangan Cuma Hadir, Tapi Ikut Dialog
-
Mahfud MD Sebut Prabowo Marah di Rapat, Bilang Bintang Jenderal Tak Berguna Jika Tidak Bantu Rakyat
-
RUU PPRT 21 Tahun Mandek, Aktivis Sindir DPR: UU Lain Kilat, Nasib PRT Dianaktirikan