Suara.com - Pebalap Ducati, Jorge Lorenzo, mengingatkan pebalap rookie dari tim Yamaha Tech 3, Johann Zarco, untuk berhati-hati tampil di kelas utama MotoGP.
Menurutnya, kelas MotoGP sangat berbeda dengan kelas Moto2, dimana Zarco tampil sebagai juara dunia dua musim berturut-turut: 2015-2016.
Lorenzo mengklaim, dengan gaya balap Zarco yang agresif bukan hanya bisa merugikan dirinya, tapi juga pebalap lain.
"Saya menyukai sikap Zarco. Dia pebalap yang benar-benar bagus. Dia hanya memikirkan balapan dan berlatih keras. Dia juga sangat gigih," puji Lorenzo, seperti dikutip dari Autosport, Rabu (10/5/2017).
"Dia sukses dua kali jadi juara dunia Moto2 karena dia memang pebalap yang sangat bagus."
"Yamaha telah memberikannya banyak kepercayaan diri sebagai pebalap rookie, dan motor yang mudah," lanjut Lorenzo yang pernah sembilan musim memperkuat Yamaha: 2008-2016.
"Dia sangat gigih dan cepat. Mungkin dia terkadang terlalu gigi bertarung dengan pebalap lain. Dia harus lebih hati-hati, karena motor ini lebih besar dan bertenaga dibanding mesin motor Moto2," tandas Lorenzo.
Musim ini jadi debut Zarco di kelas 'para raja'. Sempat gagal menciptakan debut gemilang pada balapan seri perdana di Qatar, 26 Maret 2017, Zarco lantas finis kelima di dua seri berikutnya di Argentina dan Amerika Serikat.
Dan pada balapan terakhir di Sirkuit Jerez, Spanyol, Minggu (7/5/2017) lalu, Zarco finis keempat di belakang Dani Pedrosa (Repsol Honda), Marc Marquez (Repsol Honda), dan Lorenzo.
Baca Juga: Marquez: Zarco Mengingatkan pada Diri Saya
Di klasemen, Zarco menempati peringkat keenam dengan 35 poin, atau terpaut enam poin dari pebalap Ducati lainnya, Andrea Dovizioso, yang berada di urutan kelima.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu