Suara.com - Pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengungkapkan kekecewaannya dengan vonis majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara ke Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Ahok kini tengah berada di Rumah Tahanan Mako Brimob, Depok, Jawa Barat, setelah divonis dua tahun penjara kasus penodaan agama.
Hal itu dikatakan Djarot saat berpidato di 'Pertemuan Koordinasi Program Kesehatan Masyarakat dalam rangka Pembekalan Tim Ketuk Pintu Layani Dengan Hati (KPLDH)' di Ballroom Candi Bentar, Putri Duyung Ancol, Jakarta Utara, Selasa (16/5/2017).
"Saya tidak bisa terima dia (Ahok) diperlakukan seperti seorang kriminal. Begitu di-dor (dinyatakan bersalah) langsung masuk tahanan, ini sangat tidak manusiawi, seakan-akan yang dia lakukan selama ini tidak ada harganya," ujar Djarot.
Selama Ahok menjadi gubernur Jakarta, Djarot mengatakan sudah banyak mengeluarkan kebijakan yang berpihak pada rakyat kecil. Namun, putusan majelis hakim kini membuat Ahok berada di balik jeruji besi.
"Terus terang saja secara pribadi saya geram, Pak Basuki, Pak Ahok itu sudah banyak melakukan tindakan-tindakan yang positif, banyak melakukan kerja-kerja yang luar biasa," kata Djarot.
Djarot mengklaim Ahok selalu bekerja hingga larut malam dan sering membawa berkas pekerjaan ke rumah.
"Betul-betul hidupnya untuk dicurahkan melayani warga, dicurahkan untuk bagaimana dia betul-betul bisa bermanfaat," kata Djarot.
Kemudian, Djarot menceritakan saat membesuk Ahok dua kali di Rumah Tahanan Cipinang, Jakarta Timur, Selasa (9/5/2017) lalu. Saat itu, Ahok mengatakan tidak keberatan kerja kerasnya saat ini, namun dibayar dengan hukuman.
"Dia bilang, 'tidak apa-apa saya mas, saya ikhlas kok. Apa yang saya lakukan ini samua ikhlas. Dan jangan benci pada siapa pun juga. Saya ikhlas untuk menjalani ini, untuk memberikan pencerahan kepada seluruh warga. Saya akan terima ini, hadapi ini dengan tegar, dengan tetap teguh menempuh jalur hukum'," ujar Djarot.
Baca Juga: Djarot Ketemu Ahok di Mako Brimob, Apa yang Mereka Bicarakan?
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
Terkini
-
Cinta Segitiga Berujung Maut: Pemuda Cilincing Tewas Ditikam Pisau 30 Cm oleh Rival Asmara
-
Narasi Prabowo - Gibran Dua Periode Disorot: Orientasi Kekuasaan Jauh Lebih Dominan?
-
Imbas Pasutri di Cakung Ribut: Rumah Ludes Dibakar, Suami Dipenjara, Istri-Mertua Luka-luka!
-
Rocky Gerung Bongkar Borok Sistem Politik!
-
Wahyudin Moridu Ternyata Mabuk saat Ucap 'Mau Rampok Uang Negara', BK DPRD Gorontalo: Langgar Etik!
-
Indonesia di Ambang Amarah: Belajar dari Ledakan di Nepal, Rocky Gerung dan Bivitri Beri Peringatan!
-
Ganggu Masyarakat, Kakorlantas Bekukan Penggunaan Sirene "Tot-tot Wuk-wuk"
-
Angin Segar APBN 2026, Apkasi Lega TKD Bertambah Meski Belum Ideal
-
Digerebek Satpol PP Diduga Sarang Prostitusi, Indekos di Jakbar Bak Hotel: 3 Lantai Diisi 20 Kamar!
-
Usai Siswa Keracunan Massal, DPR Temukan Ribuan SPPG Fiktif: Program MBG Prabowo Memang Bermasalah?