Ketua Bidang Advokasi FPI Jawa Tengah Zainal Abidin atau Zainal Abidin Petir [dok. pribadi]
Ketika dihubungi lewat telepon, Ketua Bidang Advokasi Front Pembela Islam Jawa Tengah, Zainal Abidin atau Zainal Petir, sedang naik taksi menuju gedung Sekretariat Jenderal Kementerian Hukum dan HAM, Jalan H. R. Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (18/5/2017), sekitar jam 12.30 WIB.
Dia sedang dalam perjalanan untuk mengikuti seleksi calon anggota Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Seleksi hari ini meliputi dialog publik. Zainal Petir masuk kelompok delapan.
"Saya dapat giliran jam 13.00 WIB sampai jam 16.00 WIB," kata Zainal Petir kepada Suara.com.
Dia sedang dalam perjalanan untuk mengikuti seleksi calon anggota Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Seleksi hari ini meliputi dialog publik. Zainal Petir masuk kelompok delapan.
"Saya dapat giliran jam 13.00 WIB sampai jam 16.00 WIB," kata Zainal Petir kepada Suara.com.
Nama Zainal Petir salah satu dari 60 calon yang paling banyak dibicarakan publik belakangan ini. Dia banyak dibicarakan karena latar belakangnya yang anggota FPI -- ormas yang sekarang sedang disorot.
Zainal Petir mengatakan sudah mempersiapkan sebaik mungkin untuk mengikuti seleksi hari ini.
"Ya saya sudah mempersiapkan diri dengan belajar berbagai undang-undang yang kaitannya dengan dengan hak asasi manusia," kata Zainal Petir.
Zainal Petir menambahkan persiapan lainnya tentu saja berdoa agar perjalanan menjadi anggota Komnas HAM periode 2017-2022 lancar.
"Ya saya juga doa, berserah diri. Tawakal itu pasti," kata Zainal Petir.
Zainal Petir menyadari keikutsertaannya mengundang reaksi publik. Dia menyadari sebagian masyarakat tak menginginkannya menjadi anggota Komnas HAM karena tidak suka dengan latar belakangnya.
"Di Semarang ada demo anti Zainal Petir. Mereka mempermasalahkan saya karena ada sangkut pautnya dengan FPI," kata Zainal Petir.
Zainal Petir mengatakan tetap tenang merespon protes publik. Dia mengatakan tetap bersabar menghadapinya.
"Saya harus sabar ketika sedang ada musibah. Bagi saya ini musibah, ada demo-demo. Tapi saya yakin, di balik musibah itu ada rahasia Allah," kata Zainal Petir.
Zainal Petir mengatakan tidak begitu jelas substansi demonstrasi yang menolaknya yang terjadi di Semarang. Tapi, Zainal Petir tahu aksi itu dilatari oleh latar belakangnya yang FPI.
Zainal Petir tidak khawatir kalaupun nanti latar belakangnya dipertanyakan dalam seleksi calon anggota Komnas HAM. Dia akan menjelaskannya semuanya.
"Saya sekarang belum ngerti apa yang mau ditanyakan dalam dialog publik nanti. Yang penting bagi saya sekarang mempersiapkan diri. Barangkali ada pertanyaan kaitan FPI, dengan pekerjaan sehari-hari yang ditanyakan, saya akan jawab dengan semaksimal yang saya bisa," kata dia.
Zainal Petir tidak mau menebak-nebak apa yang akan terjadi dalam seleksi nanti.
"Kan tes nanti keterkaitannya dengan HAM. Ya saya biasa saja. Menyangkut nilai-nilai HAM sebetulnya saya sudah berkecimpung sejak dulu. Misalnya, saya melakukan pendampingan PKL, saya juga kebetulan dewan pembina tuna netra muslim di Semarang," katanya.
Ketika ditanya, bagaimana menjelaskan kepada panitia seleksi dan publik bahwa dirinya memang tepat duduk di Komnas HAM, Zainal Petir menekankan tentang integritas dan kompetensi.
"Di Komnas HAM kan ada syarat, harus berintegritas, kompeten. Bagaimananya ya tergantung nanti (dalam seleksi), semoga saja saya ditanyakan apa yang saya ketahui, yang saya lakukan, sehingga itu pertanyaan bisa saya jawab. Itu harapan saya," kata dia.
Zainal Petir mengatakan Komnas HAM merupakan lembaga independen.
"Harus berdiri di atas kepentingan masyarakat banyak. Bukan kelompok. Kalau saya diterima dan ternyata bekerja tidak sesuai dengan tujuan, kan bisa di PAW. Bagi saya, supaya Komnas HAM memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat," kata dia.
Zainal Petir mengaku tidak terpengaruh dengan aksi yang menentangnya masuk Komnas HAM.
"Itu karena mereka belum tahu tentang Zainal Petir. Itu karena mereka hanya mengaitkan saya dengan FPI, dimana FPI menjadi sorotan," kata dia.
Zainal Petir percaya panitia seleksi akan bekerja sebaik-baiknya mencari komisioner yang tepat.
Komentar
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
Terkini
-
Muncul SE Kudeta Gus Yahya dari Kursi Ketum PBNU, Wasekjen: Itu Cacat Hukum!
-
Drone Misterius, Serdadu Diserang: Apa yang Terjadi di Area Tambang Emas Ketapang?
-
Wujudkan Kampung Haji Indonesia, Danantara Akuisisi Hotel Dekat Ka'bah, Ikut Lelang Beli Lahan
-
Banyak Terjebak Praktik Ilegal, KemenPPPA: Korban Kekerasan Seksual Sulit Akses Aborsi Aman
-
Sejarah Baru, Iin Mutmainnah Dilantik Jadi Wali Kota Perempuan Pertama di Jakarta Sejak 2008
-
Yusril Beri 33 Rekomendasi ke 14 Kementerian dan Lembaga, Fokus Tata Kelola Hukum hingga HAM Berat
-
Cerita Polisi Bongkar Kedok Klinik Aborsi di Apartemen Basura Jaktim, Janin Dibuang di Wastafel
-
Telepon Terakhir Anak 9 Tahun: Apa Pemicu Pembunuhan Sadis di Rumah Mewah Cilegon?
-
Pramono Sebut UMP Jakarta 2026 Naik, Janji Jadi Juri Adil Bagi Buruh dan Pengusaha
-
Polda Metro Bongkar Bisnis Aborsi Ilegal Modus Klinik Online: Layani 361 Pasien, Omzet Rp2,6 Miliar