Suara.com - Satu dari 102 tenaga kerja Indonesia (TKI) ilegal yang bekerja di Negeri Sabah dideportasi Pemerintah Malaysia ke Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, diketahui menderita stroke.
Di dermaga Pelabuhan Internasional Tunon Taka Kabupaten Nunukan, Kamis sore, TKI ilegal yang terkena stroke tersebut tidak mampu berdiri sehingga saat turun dari kapal terpaksa ditandu oleh petugas Kesehatan pelabuhan setempat.
TKI yang menderita stroke itu bernama Kristina (46) bekerja di perkebunan kelapa sawit di Keningau Negeri Sabah bersama suaminya, kata menantunya bernama Loly (35) di Nunukan, Kamis sore.
Loly bersama tiga keluarga lainnya yang mengantar itu mengatakan, Kristina mengalami stroke sejak sebulan lalu. Dia tiba-tiba lumpuh sehingga tidak bekerja lagi.
Pria asal Adonara Nusa Tenggara Timur (NTT) ini menceritakan, Kristina telah puluhan tahun bekerja di Malaysia dan akan dipulangkan ke kampung halamannya Sabtu (20/5) menggunakan KM Lambelu.
"Kristina ini sudah puluhan tahun bekerja di Malaysia. Saat ini dia (Kristina) dan suaminya bekerja sebagai operator mesin di Keningau (Negeri Sabah)," kata Loly.
Koordinator Kesehatan Pelabuhan Kabupaten Nunukan, Baharullah membenarkan adanya seorang TKI ilegal yang dideportasi mengalami stroke.
Namun yang bersangkutan tidak melaporkan diri di Kantor Kesehatan Pelabuhan di terminal pelabuhan untuk mendapatkan perawatan tetapi langsung diambilalih oleh BP3TKI setempat.
"Iya, memang ada satu orang TKI yang dideportasi mengalami stroke. Tapi belum dilaporkan ke kami karena langsung diantar ke Kantor BP3TKI (Nunukan)," kata dia.
Jumlah TKI ilegal yang diusir Malaysia kali ini sebanyak 102 orang terdiri 79 laki-laki, 18 perempuan, empat anak laki-laki dan seorang anak perempuan. [Antara]
Berita Terkait
Terpopuler
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 5 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Kolagen untuk Hilangkan Kerutan, Murah Meriah Mudah Ditemukan
- 6 Hybrid Sunscreen untuk Mengatasi Flek Hitam di Usia Matang 40 Tahun
- Patrick Kluivert Dipecat, 4 Pelatih Cocok Jadi Pengganti Jika Itu Terjadi
Pilihan
-
Bikin Geger! Gunung Lawu Dilelang jadi Proyek Geothermal, ESDM: Sudah Kami Keluarkan!
-
Uang MBG Rp100 T Belum Cair, Tapi Sudah Dibalikin!, Menkeu Purbaya Bingung
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Kamera Terbaik Oktober 2025
-
Keuangan Mees Hilgers Boncos Akibat Absen di FC Twente dan Timnas Indonesia
-
6 Rekomendasi HP Murah Tahan Air dengan Sertifikat IP, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Terungkap Setelah Viral atau Tewas, Borok Sistem Perlindungan Anak di Sekolah Dikuliti KPAI
-
Pemerintah Bagi Tugas di Tragedi Ponpes Al Khoziny, Cak Imin: Polisi Kejar Pidana, Kami Urus Santri
-
Akali Petugas dengan Dokumen Palsu, Skema Ilegal Logging Rp240 Miliar Dibongkar
-
Pemprov DKI Ambil Alih Penataan Halte Transjakarta Mangkrak, Termasuk Halte BNN 1
-
Menag Ungkap Banyak Pesantren dan Rumah Ibadah Berdiri di Lokasi Rawan Bencana
-
Menag Ungkap Kemenag dapat Tambahan Anggaran untuk Perkuat Pesantren dan Madrasah Swasta
-
Gus Irfan Minta Kejagung Dampingi Kementerian Haji dan Umrah Cegah Korupsi
-
Misteri Suap Digitalisasi Pendidikan: Kejagung Ungkap Pengembalian Uang dalam Rupiah dan Dolar
-
Usai Insiden Al Khoziny, Pemerintah Perketat Standar Keselamatan Bangunan Pesantren
-
Kalah Praperadilan, Pulih dari Operasi Ambeien, Nadiem: Saya Siap Jalani Proses Hukum