Suara.com - Ketegangan di semenanjung Korea tampaknya belum akan mereda. Bahkan, sebaliknya, situasi di kawasan itu akan terus meninggi seiring dengan beragamnya "bahan bakar" pemanas.
Termutakhir, bocornya transkrip pembicaraan via telepon antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dengan Presiden Filipina Rodrigo Duterte, dinilai turut memanaskan situasi.
Seperti dilansir AFP, Rabu (24/5/2017), transkrip pembicaraan tertanggal 29 April 2017 tersebut bocor ke publik dan dipublikasikan oleh media massa berpengaruh di AS, Washington Post dan The Intercept.
Dalam pembicaraan tersebut, Trump menyebut pemimpin besar Republik Demokrasi Rakyat Korea (Utara) Kim Jong Un sebagai "orang gila pemegang nuklir."
Sementara Duterte mengatakan, Kim Jong Un suatu saat akan menjadi gila karena terbiasa bekerja tanpa otak.
"Kita tidak bisa membiarkan 'orang gila' (Kim Jong Un) dengaan nuklir di tangannya. Kita memunyai kekuatan besar, melebihi yang mereka punya, tapi kita belum menggunakannya," kata Trump melalui sambungan telepon.
Trump lantas mempertanyakan sikap Duterte atas ketegangan di peninsula Korea. "Bagaimana menurut anda, tuan presiden?"
"Otaknya tak bekerja, dan dia suatu saat mungkin akan menggila. 'Mainan' berbahaya yang ada ditangannya bisa menciptakan kesengsaraan bagi umat Manusia," tutur Duterte.
Sementara media massa Korut, Rodong Sinmun, terus memberikan editorial yang mengecam beragam provokasi AS dan sekutu-sekutunya terhadap kedaulatan negeri Ginseng tersebut.
Baca Juga: Tebak! Berapa Jumlah Kafein yang Anda Seruput Setiap Pagi
"Imperialis AS terus menghasut banyak negara untuk memerangi kami, yang mereka anggap sebagai iblis. Tapi, kami adalah rakyat dan negara yang merdeka, terlepas dari mata rantai penghisapan kapitalisme global yang didalangi AS," tulis Rodong Sinmun.
"Kami hanya ingin Korea bersatu, berdaulat, dan memilih nasib serta jalan pembangunan kami sendiri. Kalau itu salah di mata para penjajah, tentu seluruh rakyat akan berlawan."
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu