Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Hubungan Masyarakat Polri Komisaris Besar Martinus Sitompul di kantor Divisi Humas Polri [suara.com/Agung Sandy Lesmana]
Anggota Detasemen Khusus 88 Anti Teror Polri mengamankan seorang perempuan yang diyakini merupakan istri INS, terduga pelaku bom bunuh diri di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur. Dia diamankan dari rumah kontrakan di Jalan Cibangkong, nomor 130/120, RT 2, RW 7, Kelurahan Cibangkong, Kecamatan Batununggal, Kota Bandung, Jawa Barat.
"Iya udah kan tadi malam (ditangkap). Satu saja ya," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Hubungan Masyarakat Polri Komisaris Besar Martinus Sitompul di kantor Divisi Humas Polri, Jakarta, Kamis (25/6/2017).
Martinus belum dapat memastikan apakah rumah tersebut milik INS atau bukan.
"Apakah pelaku ini pemilik rumah atau tidak. Tapi penggeledahan ini ada hubungannya dengan Kampung Melayu," kata dia.
Selain menciduk perempuan tersebut, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti yang ada kaitan dengan kasus yang ditangani. Tapi, Martinus tidak merinci jenis barang buktinya.
"Kami ingin mencari petunjuk-petunjuk di lokasi tersebut atau barang bukti yang ada disitu apakah berhubungan dengan peristiwa di Kampung Melayu," katanya.
Terkait dengan tanda bukti pembelian panci presto yang ditemukan di sekitar tempat kejadian perkara bom bunuh diri, Martinus mengatakan penyidik sedang mendalaminya.
"Jadi semua informasi yang ada di TKP dilakukan, diuji, apakah ini memberikan petunjuk atau tidak. Oh ini bisa dijadikan barang bukti, sama seperti Padalarang, apakah ini benar di Padalarang pasti kami pendalaman, kami akan cek," kata dia.
Lebih jauh, Martinus mengatakan rangkaian bom yang ditemukan di lokasi ledakan mirip dengan bahan bom yang biasa dipakai kelompok ISIS.
"Ini patut diduga melihat pola, jenis-jenis serpihan kontennya itu dan komponennya itu sama dengan kelompok-kelompok teror ISIS yang melakukan aksi di Indonesia," kata dia
Tiga anggota polisi meninggal dunia dalam ledakan bom bunuh diri di Terminal Kampung Melayu. Mereka adalah Brigadir Polisi Satu Anumerta Imam Gilang Adinata asal Klaten, Brigadir Polisi Satu Anumerta Ridho Setiawan asal Lampung, dan Brigadir Polisi Satu Anumerta Taufan asal Bekasi.
Dua warga sipil yang meninggal dunia dalam kejadian tersebut diduga pelaku bom bunuh diri. Saat ini, mereka masih di Rumah Sakit Polri Kramatjati. Satu di antaranya organ tubuhnya tercerai berai, seperti dalam foto yang beredar sejak semalam.
Ledakan bom bunuh diri juga melukai sebelas orang yang terdiri enam anggota polisi dan lima warga sipil.
"Iya udah kan tadi malam (ditangkap). Satu saja ya," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Hubungan Masyarakat Polri Komisaris Besar Martinus Sitompul di kantor Divisi Humas Polri, Jakarta, Kamis (25/6/2017).
Martinus belum dapat memastikan apakah rumah tersebut milik INS atau bukan.
"Apakah pelaku ini pemilik rumah atau tidak. Tapi penggeledahan ini ada hubungannya dengan Kampung Melayu," kata dia.
Selain menciduk perempuan tersebut, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti yang ada kaitan dengan kasus yang ditangani. Tapi, Martinus tidak merinci jenis barang buktinya.
"Kami ingin mencari petunjuk-petunjuk di lokasi tersebut atau barang bukti yang ada disitu apakah berhubungan dengan peristiwa di Kampung Melayu," katanya.
Terkait dengan tanda bukti pembelian panci presto yang ditemukan di sekitar tempat kejadian perkara bom bunuh diri, Martinus mengatakan penyidik sedang mendalaminya.
"Jadi semua informasi yang ada di TKP dilakukan, diuji, apakah ini memberikan petunjuk atau tidak. Oh ini bisa dijadikan barang bukti, sama seperti Padalarang, apakah ini benar di Padalarang pasti kami pendalaman, kami akan cek," kata dia.
Lebih jauh, Martinus mengatakan rangkaian bom yang ditemukan di lokasi ledakan mirip dengan bahan bom yang biasa dipakai kelompok ISIS.
"Ini patut diduga melihat pola, jenis-jenis serpihan kontennya itu dan komponennya itu sama dengan kelompok-kelompok teror ISIS yang melakukan aksi di Indonesia," kata dia
Tiga anggota polisi meninggal dunia dalam ledakan bom bunuh diri di Terminal Kampung Melayu. Mereka adalah Brigadir Polisi Satu Anumerta Imam Gilang Adinata asal Klaten, Brigadir Polisi Satu Anumerta Ridho Setiawan asal Lampung, dan Brigadir Polisi Satu Anumerta Taufan asal Bekasi.
Dua warga sipil yang meninggal dunia dalam kejadian tersebut diduga pelaku bom bunuh diri. Saat ini, mereka masih di Rumah Sakit Polri Kramatjati. Satu di antaranya organ tubuhnya tercerai berai, seperti dalam foto yang beredar sejak semalam.
Ledakan bom bunuh diri juga melukai sebelas orang yang terdiri enam anggota polisi dan lima warga sipil.
Tag
Komentar
Terpopuler
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
-
Menkeu Purbaya 'Semprot' Bobby Nasution Cs Usai Protes TKD Dipotong: Perbaiki Dulu Kinerja Belanja!
-
Para Gubernur Tolak Mentah-mentah Rencana Pemotongan TKD Menkeu Purbaya
-
Daftar Harga HP Xiaomi Terbaru Oktober 2025: Flagship Mewah hingga Murah Meriah
Terkini
-
Teror Bom Guncang 2 Sekolah Internasional di Tangerang, Polisi Buru Pengirim Pesan!
-
Ekosida! Spanduk Protes Warnai Aksi Tolak PSN Papua di Jakarta, Ancam Demo Lebih Besar di Istana
-
Beda Reaksi Warga Sambut Menteri Purbaya Yudhi VS Bahlil Lahadalia di HUT TNI Ke-80
-
Sekolah Elite Mentari Bintaro Diancam Bom, 6 Mobil Gegana Langsung Aktif
-
Minta Delpedro Cs Dibebaskan! Cholil ERK hingga Eka Annash The Brandals Siap Jadi Penjamin
-
Eks Dirut Taspen Divonis 10 Tahun Penjara, KPK Kejar Pelaku Lain di Kasus Korupsi Uang Pensiun PNS
-
Polisi Klaim Tangkap Bjorka, Pakar Siber: Kayaknya Anak Punk Deh
-
HUT ke-80 TNI Mau Dievaluasi Imbas Renggut 2 Nyawa Prajurit, Bakal Ada Investigasi?
-
Reformasi Hukum Era Prabowo: Muncul Usulan Sistem 2 Lapis Agar Polri-Kejaksaan Saling Jaga, Apa Itu?
-
Jabatan Mentereng Halim Kalla: Adik Jusuf Kalla Jadi Tersangka Korupsi PLTU