Suara.com - Polisi kembali menggeledah kediaman WS, salah satu terperiksa yang diduga terkait aksi teror bom bunuh diri Kampung Melayu, di Jalan Rancasawo RT 01 RW 21, Kecamatan Buahbatu, Kota Bandung, Jumat (26/5/2017).
"Hasil pengembangan, sudah kami amankan tiga orang terduga teroris. Salah satunya WS. Sekarang kami lakukan penggeledahan di rumahnya," ujar Kabid Humas Polda Jawa Barat Komisaris Besar Yusri Yunus saat dihubungi melalui telepon seluler, Jumat sore.
Yusri menuturkan, dalam penggeledahan tersebut, polisi menemukan panci yang sudah dimodifikasi. Selain itu, polisi juga menemukan sejumlah barang seperti 10 unit ponsel dan dokumen.
"Ada dokumen pribadi dia berupa ijazah, lalu ada beberapa buku tentang keislaman. Semuanya kami amankan sebagai barang bukti," terangnya.
Sebelumnya, Densus 88 Antiteror Polri menangkap tiga orang yang diduga masih berkaitan dengan pelaku bom bunuh diri di Kampung Melayu, yakni A, WS, dan J. Ketiganya ditangkap di tiga lokasi berbeda.
A ditangkap di Jalan Mohammad Toha, Dayeuh Kolot, Kabupaten Bandung. Sementara WS ditangkap di Jalan Rancasari, Kota Bandung. Sedangkan J ditangkap di kawasan Cisarua, Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Sementara itu, di lokasi penggeledahan, salah satu tetangga WS, Verawati mengatakan dirinya bersama warga lain tidak menaruh kecurigaan terhadap WS. Bahkan, bersama warga, WS selalu aktif berkomunikasi.
"Pagi-pagi biasanya dia (WS) suka menjemur ayamnya. Biasa saja, tak ada kecurigaan. Baik orangnya mah," kata Vera.
Baca Juga: Rudal untuk Bombardir Markas ISIS Ditulisi "Love from Manchester"
Menurut dia, WS bersama istrinya tinggal dikontrakan milik Juhana sudah lebih dari tujuh tahun. WS bekerja sebagai pedagang mainan anak-anak. WS juga memiliki pekerjaan sampingan sebagai pengemudi ojek daring.
Berita Terkait
-
Djarot dan Suntana Koordinasi Jaga Keamanan Jakarta
-
Kesaksian Ngeri Mahasiswi Cantik Jihan di Tengah Bom Bunuh Diri
-
Polisi Tingkatkan Pengamanan di Pusat Bisnis dan Perbelanjaan
-
Bom Bunuh Diri, BIN, Polri, TNI, BNPT Kumpul di Kantor Polhukam
-
Bahas RUU Terorisme, DPR Belum Sepakati Definisi 'Terorisme'
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh
-
Pakar Tolak Keras Gagasan 'Maut' Bahlil: Koalisi Permanen Lumpuhkan Demokrasi!
-
Gus Yahya Ngaku Sejak Awal Inginkan Islah Sebagai Jalan Keluar Atas Dinamika Organisasi PBNU
-
Rais Aam PBNU Kembali Mangkir, Para Kiai Sepuh Khawatir NU Terancam Pecah