Suara.com - Pelaku bom bunuh diri di Manchester Arena, Salman Abedi, sempat dilarang masuk masjid Kota Manchester setelah membenci seorang imam masjid yang menyampaikan khotbahnya mengkritik ISIS.
Sebelum serangan teror tersebut, Abedi diduga telah dilaporkan ke pihak berwenang setidaknya lima kali atas pandangan ekstremisnya. Namun, mereka gagal menghentikannya.
Lelaki 22 tahun itu sebelumnya dilarang masuk masjid di Manchester setelah mengkritik mmam masjid dan melakukan petisi terhadap pernyataan tentang ISIS.
Seorang tokoh senior Masjid dan Islamic Center Didsbury, Mohammed Saeed mengungkapkan, pernah memberikan ceramah di masjid tersebut dengan menegaskan agar para jamaah melawan terorisme dan konsep kesucian hidup pada 2015. 
Meski sebanyak 2.000 anggota masjid sepakat dengannya, ada sebagian kecil yang tak suka dengan pernyataannya. Bahkan, mereka menandatangani sebuah petisi yang mengkritiknya. Abedi kemudian menuduh imam masjid tersebut dan melakukan "tatapan yang mengancam".
Ramadan, 49, bagian dari komunitas Libya yang tinggal di flat di atas saudara Abedi, Ismail, yang telah ditangkap polisi di Chorlton, Manchester.
Ramadan mengatakan, bahwa insiden tersebut terjadi di Masjid Didsbury. Masjid Didsburry merupakan masjid moderat yang menyambut umat Islam dari Arab, Afrika, Asia dan Eropa. Masjid itu juga menerima muallaf dan rutin mengadakan acara terbuka sepekan sekali  untuk non-Muslim yang ingin mempelajari Islaim lebih jauh.
"Ada khotbah tentang anti-Daesh (ISIS) dan dia berdiri dan mulai memanggil imam masjid, lalu dia melakukan tatapan kebencian," ungkapnya.
Senada dengan Ramadan, Saeed sebelumnya menggambarkan bagaimana Abedi menunjukkan kepadanya "wajah kebencian" setelah dia berbicara menentang ISIS di masjid tersebut.
"Dia (Abedi) menunjukkan wajah kebencian setelah ceramah itu. Dia menunjukkan kebenciannya dan memberikan tatapan mengancam ke mata imam," kata Saeed kepada The Times.
Sumber mengungkapkan kepada Daily Telegraph, pihak keamanan berulang kali diperingatkan mengenai Abedi mengenai pandangan ekstremisnya sebelum serangan Senin. Namun, meski ada dugaan peringatan, mereka gagal menghentikannya.
Sekadar diketahui, Salman Abedi, masuk ke Manchester Arena, Inggris, dan meledakkan diri pada Senin (22/5/2017) malam. Akibat aksinya itu, dia menewaskan 22 orang, termasuk anak-anak berusia delapan tahun. (Mirror)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 
Terkini
- 
            
              Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting
 - 
            
              BPJS Ketenagakerjaan Perkuat Komitmen Pemerintah Dalam Program 10 Ribu Hunian Layak Bagi Pekerja
 - 
            
              PLN Resmikan Dua SPKLU Center Pertama di Jakarta untuk Dorong Ekosistem Kendaraan Listrik
 - 
            
              Koalisi Masyarakat Sipil Gugat UU TNI, Tolak Ekspansi Militer ke Ranah Sipil
 - 
            
              KPK Sita Uang Miliaran Rupiah dalam OTT Gubernur Riau Abdul Wahid
 - 
            
              Pramono Pastikan Kampus IKJ Tak Dipindah ke Kota Tua, Fokus Bangun Ekosistem Seni di TIM
 - 
            
              Onad Resmi Direhabilitasi: Bukan Pengedar, Ini Alasan BNNP DKI
 - 
            
              Budi Arie Merapat ke Gerindra? Muzani: Syaratnya Cuma Ini!
 - 
            
              Yusril: Pasal KUHP Lama Tak Lagi Efektif, Judi Online Harus Dihantam dengan TPPU
 - 
            
              Prabowo Setujui Rp5 Triliun untuk KRL Baru: Akhir dari Desak-desakan di Jabodetabek?