Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pers Padang, Roni Saputra, mengakui bahwa kondisi sosial politik Sumatera Barat mulai berubah sejak Pemilihan Presiden 2014. Padahal dulu, masyarakat Minangkabau di Sumatera Barat terkenal sebagai masyarakat yang egaliter.
"Dulu masyarakat Minangkabau di Sumatera Barat dikenal sebagai masyarakat yang egaliter. Disini, ada seorang murid mengkritik guru yang dianggap salah atau ada ulama yang dianggap salah lalu dikritik, itu hal yang biasa. Ini berbeda dengan di Jawa Timur dimana Kyai sangat dijunjung tinggi," kata Roni saat dihubungi Suara.com, Sabtu (27/5/2017).
Selain itu, ormas Islam radikal seperti Front Pembela Islam (FPI) juga memiliki basis anggota yang kecil. Walaupun dia mengakui keanggotaa Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memiliki basis massa yang cukup besar di Sumatera Barat.
"Tetapi dulu di Sumatera Barat, tidak pernah ada tradisi pengkultusan terhadap seseorang secara berlebihan. Meskipun itu seorang ulama sekalipun," ujar Roni.
Oleh sebab itulah, Roni sangat heran dengan maraknya aksi kecaman terhadap Dokter Fiera Lovita, dokter di Rumah Sakit Daerah Kota Solok, Sumatera Barat, yang mengkritik kepergian Rizieq Shihab ke luar negeri. Fenomena ini, menurutnya tidak sesuai dengan kultur masyarakat Minangkabau selama ini. Apalagi Rizieq adalah tokoh luar, bukan tokoh Sumatera Barat.
Ia menduga, kerasnya suhu politik nasional sejak Pilpres 2014 yang mengusung kampanye dengan membawa isu Suku, Agama, Ras, dan Antar Golongan (SARA) membekas hingga ke akar rumput. "Mungkin ini membawa dampak yang merubah kondisi sosial politik masyarakat Sumbar," tutup Roni.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 
Terkini
- 
            
              Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
 - 
            
              KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
 - 
            
              Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
 - 
            
              Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
 - 
            
              Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
 - 
            
              Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting
 - 
            
              BPJS Ketenagakerjaan Perkuat Komitmen Pemerintah Dalam Program 10 Ribu Hunian Layak Bagi Pekerja
 - 
            
              PLN Resmikan Dua SPKLU Center Pertama di Jakarta untuk Dorong Ekosistem Kendaraan Listrik
 - 
            
              Koalisi Masyarakat Sipil Gugat UU TNI, Tolak Ekspansi Militer ke Ranah Sipil
 - 
            
              KPK Sita Uang Miliaran Rupiah dalam OTT Gubernur Riau Abdul Wahid