Suara.com - Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo mengaku prihatin dengan anak buahnya Sugito yang sudah menjadi tersangka. Pasalnya, sejak menduduki kursi tertinggi di Kemendes PDDT, Eko sudah menegakkan upaya pemberantasan korupsi.
"Saya sangat prihatin, karena di kementerian saya pemberantasan korupsi benar-benar ditegakkan. Dari awal saya jadi menteri semacam ada acara dengan KPK, BPKP, BPK untuk pencerahan terhadap semua eselon di kementerian saya," katanya saat konferensi pers merespon penetapan Sugito sebagai tersangka oleh KPK di gedung Kemendes, Kalibata, Jakarta Selatan, Sabtu (27/5/2017).
Inspektur Jenderal Kemendes PDDT Sugito sudah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasua dugaan suap terkait pemberian predikat wajar tanpa pengecualian terhadap laporan keuangan Kemendes PDTT Tahun 2016. Bersamanya, tiga orang lainnya juga ditetapkan sebagai tersangka.
Mereka adalah Auditor Badan Pemeriksa Keuangan Ali Sadli, pegawai eselon satu BPK Rohmadi Sapto Giri dan pegawai eseleon tiga Kemendes PDTT Jarot Budi Prabowo. Dia mengaku sempat merasa bangga, karena adanya peningkatan integritas dan juga kemampuan yang dimiliki oleh anak buahnya.
Pasalnya, sejak masuk di Kemendes PDTT, kinerja pegawainya masih duduk di nilai C.
Namun, belakangan nilai tersebut terus membaik sehingga bisa mendapatkan nilai B. Begitu juga penyerapan anggaran yang minim dari 69 persen menjadi lebih maksimal menjadi 94 persen.
"Mereka semua bekerja dengan keras, sayang ada cacat peristiwa ini," kata Eko.
Ia juga mengatakan bahwa selama memimpin Kementerian yang ditinggalkan oleh Marwan Jafar tersebut, sosok Sugito sangat dihormatinya. Sebab, kata Eko, Sugito adalah sosok yang sangat keras memberantas korupsi di lingkungan Kemendes PDTT.
"Dia yang mengusulkan ide pembuatan satgas pungli, agen perubahan birokrasi. Hati kecil saya nggak percaya. Kejadian ini bisa membawa pelajaran kita semua untuk bisa kita perbaiki," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Mensos Salurkan Santunan Rp15 Juta bagi Ahli Waris Korban Bencana di Sibolga
-
Anjing Pelacak K-9 Dikerahkan Cari Korban Tertimbun Longsor di Sibolga-Padangsidimpuan
-
Ibu-Ibu Korban Bencana Sumatra Masih Syok Tak Percaya Rumah Hilang, Apa Langkah Mendesak Pemerintah?
-
Eks Wakapolri Cium Aroma Kriminalisasi Roy Suryo Cs di Kasus Ijazah Jokowi: Tak Cukup Dilihat
-
Nasib 2 Anak Pengedar Narkoba di Jakbar: Ditangkap Polisi, 'Dilepas' Gara-gara Jaksa Libur
-
Mendiktisaintek: Riset Kampus Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat, Tak Boleh Berhenti di Laboratorium
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak
-
Warga Bener Meriah di Aceh Alami Trauma Hujan Pascabanjir Bandang
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres