Suara.com - Wakil Ketua Komisi I DPR TB Hasanuddin mengatakan, tidak mungkin gerombolan teoris Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) masuk ke Indonesia melalui perbatasan RI-Filipina setelah peristiwa Kota Marawi.
"Naif sekali kalau ada orang yang bilang ISIS itu akan datang lewat perbatasan secara berbondong-bondong, satu pleton, satu Kompi, satu brigade. Nggak lah, tidak begitu. Justru ISIS itu potensial ada di dalam negeri," kata Hasanuddin di DPR, Rabu (31/5/2017).
Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini menduga, ISIS sudah berada di desa-desa Indonesia, bersembunyi serta tidak terkontrol.
Bahkan, Hasanudidn menduga ISIS juga sudah melakukan pelatihan namun tidak terpantau secara baik.
"Mungkin juga sudah melakukan pelatihan yang tidak terkontrol oleh intelijen, sehingga sewaktu-waktu kekebalan NKRI ini lemah, mereka muncul,” nilainya.
Hasanuddin mencontohkan, Kasus Bom Kampung Melayu membuktikan ISIS sudah berada di Indonesia. "Itu memang ISIS dan tidak datang dari sono. Kan (pelakunya) orang Cimahi dan Bandung, Bojong. Itu muncul dan dia tidak pernah ke luar negeri. Dia dilatih di dalam negeri. Bisa jadi sudah ada potensial," tukasnya lagi.
Hasanuddin mengatakan ISIS ini masuk lewat ideologi yang disebarkan dengan beragam cara, baik lewat internet, telepon, dan dakwah. Berawal dari ideologi itu, mereka melakukan pelatihan-pelatihan untuk melakukan aksi teror.
Karenanya, untuk mengantisipasi ini, Hasanuddin meminta untuk penggalangan persatuan dan kesatuan. Sebab, TNI dan Polisi tidak bisa bergerak sendiri dan butuh bantuan rakyat untuk menjadi mata dan telinga negara.
Baca Juga: Menkominfo: Kesadaran Cyber Security di Indonesia Masih Rendah
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
Pilihan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
Terkini
-
Panglima TNI Beberkan Alasan TNI Tambah Alutsista Baru, 'Harimau Besi' yang Mengerikan!
-
Jokowi Perintahkan Relawan Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, Loyalis Malah Beri Jawaban Menohok?
-
Mengupas MDIS: Kampus Singapura Tempat Gibran Raih Gelar Sarjana, Ijazahnya Ternyata dari Inggris!
-
Minta Satpol PP Tak Pakai Kekerasan, Mendagri Tito: Biar Didukung Publik
-
Anak Mantan Bupati Koruptor Kini Dipecat PDIP: Jejak Skandal DPRD Viral "Rampok Uang Negara"
-
7 Klausul Surat Perjanjian MBG SPPG Sleman: dari Rahasiakan Keracunan hingga Ganti Rugi Rp80 Ribu
-
Tiga Kecelakaan Transjakarta dalam Sebulan, Pemprov DKI Fokus Perbaikan Human Factor
-
Serangan Roy Suryo! Sebut Ijazah S1 Gibran Palsu Beli di Website, Samakan IQ Rendah dengan Jokowi
-
Sinyal Retak? Jokowi Perintahkan Dukung Gibran 2 Periode, GCP Balas Telak: Wapres Tak Harus Dia!
-
Adian Napitupulu Minta Kewenangan BAM DPR Ditambah, Biar Bisa Panggil Pejabat Bermasalah