Suara.com - Mantan teroris jaringan Al Qaeda, Sofyan Tsauri, menilai penjara menjadi tempat yang cocok untuk persemaian calon-calon “pengantin” dan aksi teroristik.
Sebab, di dalam penjara, teroris akan saling menguatkan ideologi untuk menjatuhkan lawan yang memenjarakan mereka.
"Betul, penjara jadi madrasatul (sekolah) jihad. Karena orang-orang yang tidak ekstrem menjadi ekstrem; yang ekstrem jadi lebih ekstrem. Karena di sana kami dikumpulkan kembali, teman-teman juga saling menguatkan," katanya di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (3/6/2017).
Mantan Anggota Sabhara Kepolisian Resort Kota Depok tersebut menuturkan, dalam penjara juga terjadi intimidasi terhadap anggota teroris yang mulai insaf.
"Saling mengintimidasi juga, ketika ada teman-teman yang sudah mau sadar, akhirnya dia kembali lagi jadi teroris," kata Sofyan.
Karenanya, Sofyan menyarankan pemerintah agar metode lama—memenjarakan teoris di penjara umum—diubah.
Solusi lainnya adalah, menempatkan orang yang berhaluan sama dalam satu penjara. Bisa juga napi teroris terus dipindahkan dari penjara ke penjara.
"Yang ini perlu adanya pemetaan ulang pembinaan di penjara itu. Perlu adanya regulasi, tidak boleh ditempatkan permanen, lebih dari tiga bulan," tuturnya.
Baca Juga: Penata Rias Artis di Pasar Minggu Tewas Dibunuh di Rumah Sewaan
Menurut Sofyan, perubahan tersebut sudah mulai dijalankan di lembaga pemasyarakatan Nusakambangan, Jawa Tengah.
"Kalau lebih dari tiga bulan, mereka akan mengkader orang, karena kami seperti virus. Contohnya Freddy Budiman itu sudah bisa gabung walaupun sudah tidak ada, tapi secara pemikiran sudah oke," tandasnya.
Berita Terkait
-
Eks Al Qaeda: Osama Juga Akui Organisasi Teroris Banyak Masalah
-
Eks Teroris Al Qaeda: Teroris Ada karena Pemerintah Tidak Adil
-
ICMI: UU Anti Terorisme Tak Perlu Atur Keterlibatan TNI
-
Eks Teroris Al Qaeda: UU Anti Terorisme Harus Memihak Korban
-
Menkopolhukam dan Ketua MPR Setuju TNI Terlibat Berantas Teroris
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
Pilihan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
Terkini
-
Panglima TNI Beberkan Alasan TNI Tambah Alutsista Baru, 'Harimau Besi' yang Mengerikan!
-
Jokowi Perintahkan Relawan Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, Loyalis Malah Beri Jawaban Menohok?
-
Mengupas MDIS: Kampus Singapura Tempat Gibran Raih Gelar Sarjana, Ijazahnya Ternyata dari Inggris!
-
Minta Satpol PP Tak Pakai Kekerasan, Mendagri Tito: Biar Didukung Publik
-
Anak Mantan Bupati Koruptor Kini Dipecat PDIP: Jejak Skandal DPRD Viral "Rampok Uang Negara"
-
7 Klausul Surat Perjanjian MBG SPPG Sleman: dari Rahasiakan Keracunan hingga Ganti Rugi Rp80 Ribu
-
Tiga Kecelakaan Transjakarta dalam Sebulan, Pemprov DKI Fokus Perbaikan Human Factor
-
Serangan Roy Suryo! Sebut Ijazah S1 Gibran Palsu Beli di Website, Samakan IQ Rendah dengan Jokowi
-
Sinyal Retak? Jokowi Perintahkan Dukung Gibran 2 Periode, GCP Balas Telak: Wapres Tak Harus Dia!
-
Adian Napitupulu Minta Kewenangan BAM DPR Ditambah, Biar Bisa Panggil Pejabat Bermasalah