Suara.com - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD ikut mengomentari penyataan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan yang menyebut jaksa KPK menerima pesanan pihak tertentu untuk menyebut nama pendiri PAN Amien Rais dalam persidangan kasus dugaan korupsi pengadaan alat kesehatan. Amien Rais disebut menerima transfer uang Rp600 juta. Kasus ini telah menjerat mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari.
"Pak Zulkifli mungkin punya sumber ya barangkali untuk mengatakan itu," kata Mahfud ditemui di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (7/6/2017).
Namun, menurut Mahfud, tak ada yang istimewa dari penyebutan nama Amien Rais dalam kasus dugaan korupsi alat kesehatan yang ditangani KPK. Selama ini, kata dia, KPK kerab menyebutkan nama-nama pejabat dalam kasus dugaan korupsi yang ditangani, artinya bukan hanya Amien saja.
"Tetapi kalau saya yang selama ini mengikuti sejarah KPK, orang yang disebut seperti Pak Amien itu kan banyak sekali. Bahkan dulu Wakil Presiden Boediono (pernah disebut, bahkan diperiksa KPK), kemudian pejabat lain, menteri juga disebut, Ketua DPR sudah berkali-kali juga disebut," ujar dia.
Mahfud menilai tidak ada yang janggal dari apa yang diuraikan jaksa dalam sidang tuntutan terhadap Siti Fadilah yang menyatakan Amien Rais juga ikut menerima dana pembayaran pengadaan alat kesehatan guna mengantispasi kejadian luar biasa 2005 sebesar Rp 600 juta melalui transfer yang dilakukan pada 26 Desember 2006-2 November 2007.
"Artinya, menurut saya itu hanya semacam ritual penuntutan oleh KPK, bahwa harus disebut biar jelas," tutur dia.
Menurut Mahfud siapapun yang disebut dalam persidangan, termasuk Amien Rais, tak perlu meradang. Sebab yang dilakukan KPK merupakan penegakan hukum.
"Disebut itu kan belum tentu bersalah, hanya dikatakan menerima uang, kan belum tentu korupsi juga. Hanya dikatakan aliran dana masuk ke situ. Saya tak tahu kalau Pak Zulkifli punya sumber lain, tapi yang disebut itu (terima aliran dana) banyak. Misal dulu sampai Presiden SBY, macam-macam kan banyak betul di kasus Nazaruddin, tapi kan tidak apa-apa," kata dia.
Tag
Berita Terkait
-
Amien Rais Usulkan Mahfudin Nigara sebagai Calon Menpora, Apa Alasannya?
-
Amien Rais Makin Pedas: Jokowi dan 'Ternaknya' Bikin Dagelan Politik Soal Ijazah UGM!
-
Amien Rais Sebut Prabowo Masih Terbayang-bayang Pemerintahan Jokowi
-
Amien Rais Khawatir Prabowo Akan Digulung Jokowi Karena Orang-orang di Pemerintahannya
-
Siap Bela Jokowi, Amien Rais Sebut UGM Jadi Badut
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO