Suara.com - Muhsin Hendricks, Imam Masjid Rakyat, akan berusia 50 tahun pada bulan ini, Juni 2017. Memasuki masa senja, Muhsin mengakui bahagia hidup bersama putranya yang berumur 4 tahun dan kekasih sejatinya, seorang pria juga.
Kisah Muhsin yang menjadi artikel populer laman India Times, 29 Mei 2017, terbilang tak lazim. Ia adalah pengkhotbah dan imam masjid yang dibangun atas prakarsanya, "Masjid Rakyat" di Cape Town, Afrika Selatan.
Namun, selain pemimpin spiritual Islam, ia adalah homoseks alias gay. Teman pasangan sehidup-sematinya adalah seorang Hindu.
Sementara 'People's Mosque' yang dibangunnya membolehkan pasangan lesbian, gay, biseksual, maupun transeksual untuk beribadah serta belajar mendalami Islam.
Kesemua referensi mengenai Muhsin bisa dipastikan menjadi "dosa", bahkan aib bagi kebanyakan saudara seagamanya di belahan Bumi mana pun.
Alasannya, Al Quran—kitab suci agama Islam—juga memuat hikayat mengenai kota Sodom dan Gomorrah yang banyak penafsir menakwilkannya sebagai simbolisasi negatif kaum LGBT era arkais.
"Bagi saya, kita harus meninjau ulang penafsiran arus utama mengenai kisah Sodom dan Gomorrah. Kisah itu harus dikaji melalui penelitian faktual, rasionalitas, dan perspektif iman, itulah yang saya lakukan," tuturnya.
Setelah melakukan penelitian, Muhsin mendapatkan kesimpulan yang mengejutkan. Kisah tersebut tidak mengartikulasikan kaum LGBT adalah pendosa.
"Kisah kota Sodom dan Gomorrah dalam Al Quran tak pernah mempersoalkan orientasi seksual, termasuk homoseksualitas. Kisah itu sebenarnya menceritakan banyak lelaki yang menjadi korban pemerkosaan di kedua kota tersebut," terangnya.
Baca Juga: Tak Muluk-muluk, Ini Target PB ISSI untuk Indonesia di SEA Games
Dengan demikian, Muhsin menganggap kisah Sodom dan Gomorrah dalam Al Quran itu justru menjadi ilham sebagai gerak pembebasan bagi kaum LGBT dari segala penindasan.
Berkat penelitiaannya mengenai kisah Sodom dan Gomorrah pada Al Quran, Muhsin beberapa dekade silam memutuskan menarik diri dari kehidupan sosial untuk mendalami Islam.
"Aku lantas pergi ke Pakistan saat berusia 21 tahun untuk memelajari Islam secara komprehensif. Setelahnya, aku membangun masjid ini dan mencoba berceramah kepada khalayak, terutama kaum LGBT," tuturnya.
Keputusannya untuk belajar agama Islam di Pakistan dipenuhi kisah-kisah getir. Sebab, ia harus bertahan dari serangan-serangan verbal dan lainnya dari rekan sejawat maupun dosen-dosen yang anti-homoseksual.
Agar bisa terus memelajari Islam di Pakistan, ia akhirnya memutuskan untuk menikahi seorang perempuan di Cape Town Afsel tahun 1991.
Melalui pernikahannya itu, Muhsin memunyai tiga orang anak. Namun, bahtera rumah tangganya hanya bertahan lima tahun. 1996, Muhsin resmi bercerai dari sang istri.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka