Ilustrasi garis polisi [suara.com/Nur Habibie]
Baca 10 detik
Nasabah BCA bernama Davidson Tantono (30) diduga dimata-matai jaringan bandit ketika mengambil uang di kantor BCA cabang Green Garden, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Jumat (9/6/2017), siang.
"Jadi kami mendapatkan informasi bahwa di bank yang bersangkutan ternyata di dalamnya sudah ada mata-mata. Artinya mata-mata ya dari kelompok ini," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono di Polda Metro Jaya, Rabu (14/6/2017).
Davidson merupakan korban perampokan dan pembunuhan. Itu tejradi tak lama setelah dia ke luar dari bank dengan membawa uang sekitar Rp350 juta, mobil Toyota Innova yang dia bawa kempes dan dia terpaksa berhenti di dekat SPBU, Jalan Daan Mogot, kilometer 12, Cengkareng Timur, Cengkareng, Jakarta Barat. Ban mobil kempes diduga ulah komplotan bandit itu.
Keberadaan orang yang diduga menjadi mata-mata didapatkan dari hasil analisa terhadap barang bukti.
"Jadi kami mendapatkan informasi bahwa di bank yang bersangkutan ternyata di dalamnya sudah ada mata-mata. Artinya mata-mata ya dari kelompok ini," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono di Polda Metro Jaya, Rabu (14/6/2017).
Davidson merupakan korban perampokan dan pembunuhan. Itu tejradi tak lama setelah dia ke luar dari bank dengan membawa uang sekitar Rp350 juta, mobil Toyota Innova yang dia bawa kempes dan dia terpaksa berhenti di dekat SPBU, Jalan Daan Mogot, kilometer 12, Cengkareng Timur, Cengkareng, Jakarta Barat. Ban mobil kempes diduga ulah komplotan bandit itu.
Keberadaan orang yang diduga menjadi mata-mata didapatkan dari hasil analisa terhadap barang bukti.
"Pokoknya di dalam itu dia melihat orang-orang siapa yang mengambil uang sendirian dalam jumlah yang besar, lebih dari satu orang di dalam itu, dia menunggu," kata Argo.
Mata-mata yang berada di dalam ruang bank diduga berjumlah tiga orang. Tugas mereka mencari nasabah yang mengambil uang dalam jumlah banyak dan pergi tanpa pengawal.
"Sekitar tiga oranglah di situ menjadi mata mata di situ, jadi dia bis mencari atau dia itu melihat lihat, nasabah siapa, nasabah mana yang dia sendirian dengan mengambil uang yang banyak," kata dia.
Aksi bandit kelompok ini tergolong sistematis. Ada yang mengamati nasabah di dalam ruangan, ada juga yang memantau di luar kantor bank. Lalu, ada yang berperan membuntuti kendaraan nasabah.
"Kemudian juga di luar juga ada mata-mata juga, kemudian dia melihat mulai dari parkir. Kemudian ada juga nanti yang membuntuti, ada semuanya di situ," kata Argo.
Perampok tak hanya mengambil uang, tetapi juga menembak kepala Davidson dan meninggal di tempat.
Saat ini, polisi sedang memburu kelompok bandit, lantaran ciri-ciri dan identitasnya sudah diketahui.
Komentar
Berita Terkait
-
Ulasan Novel Bandit-Bandit Berkelas: Nasib Keadilan di Ujung Tanduk!
-
Ulasan Novel Tanah Para Bandit: Ketika Hukum Tak Lagi Memihak Kebenaran
-
Suzuki Bandit Kalah Ganteng, Pesona Hero Hunk 150 XTEC Bikin Kesengsem
-
Kronologi Penangkapan Bandit Bercelurit di Kebon Jeruk, Berawal dari Modus Beli Kontrasepsi
-
Nyanyian 2 Tersangka Ungkap Jaringan Perampokan Bersenpi di Sumsel
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
Terkini
-
Wahyudin Moridu Ternyata Mabuk saat Ucap 'Mau Rampok Uang Negara', BK DPRD Gorontalo: Langgar Etik!
-
Indonesia di Ambang Amarah: Belajar dari Ledakan di Nepal, Rocky Gerung dan Bivitri Beri Peringatan!
-
Ganggu Masyarakat, Kakorlantas Bekukan Penggunaan Sirene "Tot-tot Wuk-wuk"
-
Angin Segar APBN 2026, Apkasi Lega TKD Bertambah Meski Belum Ideal
-
Digerebek Satpol PP Diduga Sarang Prostitusi, Indekos di Jakbar Bak Hotel: 3 Lantai Diisi 20 Kamar!
-
Usai Siswa Keracunan Massal, DPR Temukan Ribuan SPPG Fiktif: Program MBG Prabowo Memang Bermasalah?
-
RUU Perampasan Aset Mesti Dibahas Hati-hati, Pakar: Jangan untuk Menakut-nakuti Rakyat!
-
Ucapan Rampok Uang Negara Diusut BK, Nasib Wahyudin Moridu Ditentukan Senin Depan!
-
Survei: Mayoritas Ojol di Jabodetabek Pilih Potongan 20 Persen Asal Orderan Banyak!
-
Sambut Putusan MK, Kubu Mariyo: Kemenangan Ini Milik Seluruh Rakyat Papua!