Ilustrasi garis polisi [suara.com/Nur Habibie]
Pada Sabtu (18/6/2017), malam, dan Minggu (19/6/2017), dini hari, terjadi peristiwa berdarah di Jalan Benyamin Sueb, Kemayoran, Jakarta Pusat.
Peristiwa pertama yaitu penusukan terhadap anggota TNI Prada Ananda Puji Santoso (22) yang dilakukan remaja peserta sahur on the road.
Kronologisnya, pada Sabtu sekitar jam 23.47 WIB, Ananda bersama empat rekan nongkrong di belakang patung ondel-ondel. Saat mereka minum kopi, tiba-tiba ada kelompok pemuda yang tengah sahur on the road menggunakan sepeda motor menghampiri sambil berteriak kasar.
Tidak terima atas teriakan tersebut, Prada menghampiri kelompok tersebut untuk menanyakan maksud berteriak kasar. Tanpa diduga, ada dua orang yang kemudian mengeluarkan celurit.
Melihat itu, Prada mencoba menghindar, tetapi dia dikejar dan ditusuk dari belakang dan mengenai pinggang bagian kiri.
Prada terus menghindari remaja-remaja itu sampai kemudian dia terjatuh di depan sebuah saksi. Supir taksi dibantu Kanit Intel Polsek Kemayoran AKP Ninggor Gultom kemudian membawa Prada ke RS Hermina, Kemayoran.
Peristiwa pertama yaitu penusukan terhadap anggota TNI Prada Ananda Puji Santoso (22) yang dilakukan remaja peserta sahur on the road.
Kronologisnya, pada Sabtu sekitar jam 23.47 WIB, Ananda bersama empat rekan nongkrong di belakang patung ondel-ondel. Saat mereka minum kopi, tiba-tiba ada kelompok pemuda yang tengah sahur on the road menggunakan sepeda motor menghampiri sambil berteriak kasar.
Tidak terima atas teriakan tersebut, Prada menghampiri kelompok tersebut untuk menanyakan maksud berteriak kasar. Tanpa diduga, ada dua orang yang kemudian mengeluarkan celurit.
Melihat itu, Prada mencoba menghindar, tetapi dia dikejar dan ditusuk dari belakang dan mengenai pinggang bagian kiri.
Prada terus menghindari remaja-remaja itu sampai kemudian dia terjatuh di depan sebuah saksi. Supir taksi dibantu Kanit Intel Polsek Kemayoran AKP Ninggor Gultom kemudian membawa Prada ke RS Hermina, Kemayoran.
Kasus kedua terjadi pada jam 03.30 WIB. Pada saat itu, Andrian Dwi Nanda dan temannya, Abdul Qosim, sedang duduk di trotoar.
Tiba-tiba terjadi aksi penyerangan yang dilakukan sekelompok pemuda terhadap pemuda lain di area Gang Laler. Terjadilah tawuran di sana.
Di dekat lokasi tawuran, mendadak sebuah mobil Daihatsu Ayla warna putih melintas dengan cara melawan arus, dengan kecepatan tinggi. Mobil tersebut kemudian memutar di area patung ondel-ondel. Entang sengaja atau tidak, mobil tersebut menabrak Andrian dan Abdul. Andrian kemudian meninggal dunia, sedangkan Abdul kritis.
Menurut keterangan saksi, orang yang tadinya berada di dalam mobil kemudian turun dan mengeluarkan tembakan ke atas, lalu melarikan diri ke arah Ancol.
Korban kemudian dilarikan ke RS Hermina dan RS Mitra Kemayoran.
Polisi melakukan penyelidikan
Polri dan Polisi Militer masih menyelidiki dua kasus tersebut. Polisi belum dapat menyimpulkan apakah dua kasus tersebut saling terkait atau tidak.
Tiba-tiba terjadi aksi penyerangan yang dilakukan sekelompok pemuda terhadap pemuda lain di area Gang Laler. Terjadilah tawuran di sana.
Di dekat lokasi tawuran, mendadak sebuah mobil Daihatsu Ayla warna putih melintas dengan cara melawan arus, dengan kecepatan tinggi. Mobil tersebut kemudian memutar di area patung ondel-ondel. Entang sengaja atau tidak, mobil tersebut menabrak Andrian dan Abdul. Andrian kemudian meninggal dunia, sedangkan Abdul kritis.
Menurut keterangan saksi, orang yang tadinya berada di dalam mobil kemudian turun dan mengeluarkan tembakan ke atas, lalu melarikan diri ke arah Ancol.
Korban kemudian dilarikan ke RS Hermina dan RS Mitra Kemayoran.
Polisi melakukan penyelidikan
Polri dan Polisi Militer masih menyelidiki dua kasus tersebut. Polisi belum dapat menyimpulkan apakah dua kasus tersebut saling terkait atau tidak.
"Kami kan juga bergabung dengan POM TNI, Garnisun, ya untuk lidik terkait kasus yang penabrakan juga, termasuk juga anggota TNI yang ditusuk," kata Kapolres Jakarta Pusat Komisaris Besar Suyudi Ario Seto di Polda Metro Jaya.
Komentar
Berita Terkait
-
Anisa x Juwita Bahar Bikin Penonton Synchronize Fest 2025 Bergoyang
-
The Cottons Menggebrak Synchronize Fest 2025 dengan Penampilan Provokatif
-
Nostalgia Bareng Letto di Synchronize Festival 2025
-
Nadya Almira Dicap Pembunuh: Ini Gak Semudah Isu Orang Ketiga
-
Tak Sanggup Lagi Biayai Pengobatan Korban yang Ditabrak, Nadya Almira Minta Bantuan Polisi
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Ketimbang Berpolemik, Kubu Agus Diminta Terima SK Mardiono Ketum PPP: Digugat pun Bakal Sia-sia?
-
Bima Arya: PLBN Sebatik Harus Mampu Dongkrak Ekonomi Masyarakat Perbatasan
-
Jangan Lewatkan! HUT ke-80 TNI di Monas Ada Doorprize 200 Motor, Makanan Gratis dan Atraksi Militer
-
Menhan Bocorkan Isi Pertemuan Para Tokoh di Rumah Prabowo, Begini Katanya
-
Efek Revisi UU TNI? KontraS Ungkap Lonjakan Drastis Kekerasan Aparat, Papua Jadi Episentrum
-
Ajudan Ungkap Pertemuan 4 Mata Jokowi dan Prabowo di Kertanegara, Setelah Itu Pamit
-
SK Menkum Sahkan Mardiono Ketum, Muncul Seruan Rekonsiliasi: Jangan Ada Tarik-Menarik Kepentingan!
-
Jokowi Sambangi Prabowo di Kertanegara Siang Tadi Lakukan Pertemuan Hampir 2 Jam, Bahas Apa?
-
Catatan Hitam KontraS di HUT TNI: Profesionalisme Tergerus, Pelibatan di Urusan Sipil Kian Meluas!
-
SDA Jamin Jakarta Tak Berpotensi Banjir Rob pada Bulan Ini, Apa Alasannya?