Suara.com - Menggunakan moda transportasi angkutan pesawat udara menjadi pilihan utama bagi warga perantau di wilayah Papua demi menjalankan tradisi mudik lebaran menuju kampung halaman di Pulau Sumatera, Jawa dan Sulawesi hingga Jakarta.
Meski harga tiket pesawat udara ke berbagai kota tujuan di Pulau Sumatera, Jawa dan Sulawesi melonjak tinggi sejak memasuki masa arus mudik lebaran H-14, tetap saja animo warga perantauan untuk mudik menggunakan pesawat udara terbilang tinggi.
Tradisi mudik lebaran bagi warga perantauan yang bekerja di wilayah paling timur Indonesia—Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat—merupakan sesuatu yang rutin dilakukan setiap tahun. Ini karena mereka ingin merayakan hari raya bersama keluarga, kerabat, sanak famili dan tetangga yang akan menjadi kenangan manis para pemudik di perantauan.
"Merayakan hari lebaran berkumpul bersama keluarga menjadi sebuah tradisi tahunan. Ya ini program tahunan rutin dilakukan perantauan meski harus naik pesawat mengeluarkan biaya mahal," ungkap Warno, warga perantauan yang mudik ke Yogyakarta dengan pesawat di Bandara Biak.
Ia mengakui, pilihan untuk setiap warga perantauan di Papua dan Papua Barat yang akan mudik lebaran ke kampung halaman hanya dua opsi transportasi yakni menggunakan pesawat udara dan kapal laut.
Untuk transportasi udara, lanjut Warno, biaya yang dikeluarkan sangat mahal mencapai belasan juta rupiah guna membeli tiket pulang menuju kampung halaman untuk dua orang penumpang pesawat hingga kembali lagi ke tanah perantauan.
Kelebihan menggunakan pesawat udara, lanjutnya, meski biaya yang dikeluarkan sangat mahal namun waktu tempuh menuju kampung halaman dapat lebih cepat dibanding menggunakan kapal laut memakan waktu enam hingga tujuh hari.
"Untuk warga perantauan mudik lebaran dengan pesawat udara sebagai kebutuhan walaupun membeli tiketnya sangat mahal dibanding menggunakan kapal laut," ungkap pemudik tujuan Yogyakarta itu.
Baca Juga: Cak Imin Didukung Jadi Cawapres Jokowi pada Pilpres 2019
Data diperoleh Antara untuk harga tiket pesawat udara tujuan Biak-Makassar menjelang hari raya lebaran melonjak berkisar Rp2 juta hingga Rp2,5 juta dibanding hari biasanya sebesar Rp1,5 juta hingga Rp1,8 juta/penumpang.
Sedangkan harga tiket pesawat udara tujuan Biak-Surabaya mencapai Rp2,7 jutaan/penumpang dibanding sebelumnya Rp1,9 juta hingga Rp2,2 juta/penumpang.
Untuk harga tiket tujuan Biak-Jakarta menjelang lebaran Idul Fitri naik mencapai Rp4 juta hingga Rp5 jutaan/penumpang dibanding sebelumnya Rp2,7 hingga Rp3 jutaan/penumpang.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Pramono Anung Kukuhkan 1.005 Pelajar Jadi Duta Ketertiban: Jadi Mitra Satpol PP
-
Hormati Putusan MK, Polri Siapkan Langkah Operasional Penataan Jabatan Eksternal
-
Istana Pastikan Patuhi Putusan MK, Polisi Aktif di Jabatan Sipil Wajib Mundur
-
Polemik Internal Gerindra: Dasco Sebut Penolakan Budi Arie Dinamika Politik Biasa
-
KPK Usut Korupsi Kuota Haji Langsung ke Arab Saudi, Apa yang Sebenarnya Dicari?
-
Boni Hargens: Putusan MK Benar, Polri Adalah Alat Negara
-
Prabowo Disebut 'Dewa Penolong', Guru Abdul Muis Menangis Haru Usai Nama Baiknya Dipulihkan
-
Satu Tahun Pemerintahan Prabowo, Sektor Energi hingga Kebebasan Sipil Disorot: Haruskah Reshuffle?
-
Hendra Kurniawan Batal Dipecat Polri, Istrinya Pernah Bersyukur 'Lepas' dari Kepolisian
-
400 Tersangka 'Terlantar': Jerat Hukum Gantung Ratusan Warga, Termasuk Eks Jenderal!