Suara.com - Gara-gara menjadi korban kejahatan, sekarang dia bekerja menjadi perawat makam di Tempat Pemakaman Umum Karet Bivak, Jalan Karet Pasar Baru Barat, Karet Tengsin, Jakarta Pusat.
Dia adalah Yono. Yono merupakan lelaki asal Jawa Barat. Dulu, Yono bekerja menjadi kuli proyek bangunan di apartemen, seberang Karet Bivak.
Ketika ditemui Suara.com, Yono menceritakan pengalaman pahit yang terjadi baru-baru ini.
Dia bekerja di apartemen baru selama dua bulan. Ketika baru mau menikmati hasil, ternyata mandornya kurang aja. Mandor kabur dengan membawa uang.
Yono yang ketika itu baru mau pulang kampung akhirnya mengurungkan niat.
"Mandor saya lari, kita nggak dibayar, terus mau pulang kampung nggak bisa," kata Yono dengan raut muka sedih mengenang pengalaman pahit.
Di tengah kesedihan usai ditipu mandor proyek, Yono pergi ke TPU untuk istirahat sejenak.
Ibarat sudah jatuh masih tertimpa tangga, Yono kembali menjadi korban kriminal.
"Tas saya hilang dan pakaian kerja juga hilang. Saat itu mungkin saya kecapean kali tidak memperhatikan di lingkungan sekeliling. Pas bangun tas sudah hilang dan tidak punya apa-apa lagi. Mau pulang kampung nggak punya ongkos, makan juga susah," tuturnya.
Yono beruntung penderitaannya tak berlangsung lama. Dia ditolong teman yang bekerja di TPU Karet Bivak. Dia diajak membantu-bantu merawat pemakaman.
Sekarang Yono sudah 12 hari bekerja di Karet Bivak. Dia belum bisa menabung untuk membeli kebutuhan, misalnya pakaian baru. Bahkan, dia masih menginap di area pemakaman.
"Saya sudah 12 hari di TPU, tinggal dan tidur di makam, hanya punya baju dan celana yang dipakainya badan saja," tutur Yono.
Bapak dengan tiga anak ini mengaku sangat merindukan keluarga di Semarang, Jawa Tengah. Dia menahan kerinduan itu sampai nanti punya uang untuk pulang kampung.
Berapa penghasilannya bekerja membantu merawat makam, Yono mengatakan nilai nominalnya tidak seberapa.
"Penghasilan satu hari Rp15 ribu. Kadang kurang hanya Rp10 ribu. Buat makan nggak cukup, tapi dicukup-cukupin saja," tutur Yono.
Berita Terkait
-
Akting Sujud hingga Pingsan, Dinsos Jakbar soal Viral Pengemis Nyamar Pemulung: Jangan Diberi Uang!
-
Pramono Sebut Pengemis hingga Manusia Silver Betah di Panti Sosial: Seperti Rumah
-
Pengemis di Madiun Ngamuk, Toyor Kepala Pengendara Motor Gara-gara Ini
-
Mengenal Apa Itu Mental Pengemis, Disebut Yudo Anak Menkeu sebagai Ciri Orang Miskin
-
Ibunda Pingsan di Pemakaman Driver Ojol, Ratusan Rekan Sejawat Beri Penghormatan Terakhir
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
Terkini
-
1.131 Aktivis Dikriminalisasi, ICEL dan Koalisi Sipil Desak Kapolri Terbitkan Perkap Anti-SLAPP
-
Kemajuan yang Membebani: Ketika Perempuan Jadi Korban Pertama Pembangunan
-
Kapan Bahasa Portugis Diajarkan di Sekolah? Ini Jawaban Mendikdasmen
-
Geram Legislator Senayan Soal Bandara PT IMIP Beroperasi Tanpa Libatkan Negara: Kedaulatan Terancam!
-
Wamenkes Dante: Sistem Rujukan BPJS Tak Lagi Berjenjang, Pembayaran Klaim Disesuaikan Kompetensi RS
-
Pemprov DKI Gagas LPDP Jakarta, Siap Biayai Warga Kuliah S2-S3 hingga Luar Negeri
-
Rehabilitasi Eks Dirut ASDP Picu Sorotan, Komisi III DPR Warning Penegak Hukum
-
Ira Puspadewi Cs Dapat Rehabilitasi dari Prabowo, Eks Penyidik KPK: Tamparan Penegak Hukum
-
Heboh Bandara 'Ilegal' di Morowali, Benarkah Diresmikan Jokowi? Fakta Dua Bandara Terungkap
-
TKI Asal Temanggung Hilang Selama 20 Tahun di Malaysia, Ahmad Luthfi Pastikan Kondisinya Aman