"Tadinya pedagang dan suami saya kerja rawat makam. Suami saya meninggal. Ahli warisnya turun mintanya sama saya karena saya istrinya," tutur Sunarti.
Ketika ditemui Suara.com, Sunarti sambil bekerja memotong rumput.
Suami Sunarti semasa hidup bekerja menjadi perawat sejak tahun 1982.
"Saya kerja dari jam enam pagi, pulang jam enam. Sehari urusin paling delapan makam. Kalau nggak panas gini 10 bisa," tuturnya.
Alat-alat yang dibutuhkan untuk merawat makam, kata Sunarti, beli sendiri. Setahun biasanya dia beli dua kali gunting rumput. Setiap gunting harganya Rp100 ribu. Kemudian sapu lidi. Untuk sapu lidi, seminggu harus diganti yang baru.
Saat ini, Sunarti mendapat tanggungjawab mengurus 53 makam.
Penghasilan yang dia dapatkan tergantung dari pemberian ahli waris.
"Gaji sehari satu makam ada yang kasih Rp50 ribu, Rp75 ribu, Rp100 ribu. Kalau saya pegang punya jenderal, mayor Rp100 ribuan," tutur Sunarti sambil menunjuk ke makam.
Dia bersyukur hari lebaran mendapatkan tunjangan hari raya. Setiap lima makam, dia mendapatkan THR sebanyak Rp1,5 juta.
Tapi, tak semua THR diberikan berbentuk uang, sebagian berupa makanan atau pakaian baru. (Yunita Susan]
Berita Terkait
-
Akting Sujud hingga Pingsan, Dinsos Jakbar soal Viral Pengemis Nyamar Pemulung: Jangan Diberi Uang!
-
Pramono Sebut Pengemis hingga Manusia Silver Betah di Panti Sosial: Seperti Rumah
-
Pengemis di Madiun Ngamuk, Toyor Kepala Pengendara Motor Gara-gara Ini
-
Mengenal Apa Itu Mental Pengemis, Disebut Yudo Anak Menkeu sebagai Ciri Orang Miskin
-
Ibunda Pingsan di Pemakaman Driver Ojol, Ratusan Rekan Sejawat Beri Penghormatan Terakhir
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
Terkini
-
Gus Yahya Staquf Diberhentikan dari Ketua NU, Siapa Penggantinya?
-
Kuasa Hukum Nadiem Makarim: Kasus Kliennya Mirip Polemik Tom Lembong dan Ira Puspadewi
-
1.131 Aktivis Dikriminalisasi, ICEL dan Koalisi Sipil Desak Kapolri Terbitkan Perkap Anti-SLAPP
-
Kemajuan yang Membebani: Ketika Perempuan Jadi Korban Pertama Pembangunan
-
Kapan Bahasa Portugis Diajarkan di Sekolah? Ini Jawaban Mendikdasmen
-
Geram Legislator Senayan Soal Bandara PT IMIP Beroperasi Tanpa Libatkan Negara: Kedaulatan Terancam!
-
Wamenkes Dante: Sistem Rujukan BPJS Tak Lagi Berjenjang, Pembayaran Klaim Disesuaikan Kompetensi RS
-
Pemprov DKI Gagas LPDP Jakarta, Siap Biayai Warga Kuliah S2-S3 hingga Luar Negeri
-
Rehabilitasi Eks Dirut ASDP Picu Sorotan, Komisi III DPR Warning Penegak Hukum
-
Ira Puspadewi Cs Dapat Rehabilitasi dari Prabowo, Eks Penyidik KPK: Tamparan Penegak Hukum