Suara.com - PT. Jasa Marga Jakarta-Cikampek cabang Bekasi, Jawa Barat, memprediksi arus balik Lebaran terjadai pada Jumat (30/6/2017) atau H+4.
"Dengan kapasitas 110 atau meningkat 25 persen dari lalu lintas normal 88 Ribu kendaraan yang melintasi ruas jalan tol," kata AVP Corporate Communication PT. Jasa Marga, Dwimawan Santoso, di Kabupaten Bekasi, Senin (26/6/2017).
Menurut dia dalam antisipasi arus balik Jasa Marga akan melakukan berbagai cara guna mengurai peningkatan volume lalu lintas di jalan tol Cikampek-Jakarta.
Dalam antisipasi itu akan melakukan rekayasa lalu-lintas pada sejumlah titik kepadatan dan membuka 30 dari 24 gardu guna melayani pemudik yang hendak kembali untuk bekerja.
Selain itu, Jasa Marga akan memberikan diskon sebesar 20 persen pada H+4 sampai dengan H+6 untuk pembayaran gardu manual atau otomatis.
Namun bila kepadatan masih tetap terjadi maka akan memberlakukan buka tutup menuju tempat peristirahatan sementara (rest area).
Tetapi bila kepadatan arus lalu lintas terjadi pada kilometer 65, 50 dan 28 sampai 22 arah Jakarta. Dalam pemberlakuan itu harus sesuai diskresi dari kepolisian setempat.
Ia menambahkan dalam hal ini agar pelayanan jalan dapat lebih maksimal maka pengalihan lalu lintas arah Gerbang Tol Cikarang Utama melalui Cikarang Barat II dan masuk kembali melalui Cikarang Barat IV.
Tentunya dalam hal ini sudah sesuai diskresi dari Polres Metro Bekasi selaku penanggungjawab lalu lintas.
Namun dalam hal ini lajur milik Jakarta Cikampek Elevated dapat digunakan sebagai lajur tambahan pada kilometer 66 hingga 62 arah Jakarta.
Dan juga, untuk parkir sementara di kilometer 58 dan 34 arah Jakarta tetap beroperasi guna mengantisipasi kepadatan pada tempat peristirahatan sementara.
Heru menjelaskan dalam hal ini Jasa Marga akan mengimbau pengguna jalan untuk berhati-hati dan terus mengantisipasi perjalanan melalui informasi terkini yang dapat diakses melalui layar pada setiap jalur tol.
Selain itu, meminta kepada masyarakat untuk tetap berhati-hati dan mematuhi rambu-rambu lalulintas. Serta mengisi bahan BBM, makanan kecil atau snack, dan lain sebagainya.
Tag
Berita Terkait
-
Sistem One Way Arus Balik Lebaran Resmi Ditutup, 74 Persen Pemudik Telah Masuk Jakarta
-
70 Persen Pemudik Telah Masuk Jakarta, Puncak Arus Balik Mudik Lebaran Telah Dilewati
-
Antisipasi Macet Parah! Korlantas Polri Tambah Personel di Titik Rawan Arus Balik Lebaran 2025
-
Puncak Arus Balik Kereta Api 6 April 2025, PT KAI Imbau Ini untuk Pemudik
-
Sejumlah 3.872.675 Tiket Kereta Api Terjual untuk Arus Mudik dan Balik
Terpopuler
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- 7 HP Samsung Seri A Turun Harga hingga Rp 1 Jutaan, Mana yang Paling Worth It?
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Kasus Deforestasi PT Mayawana, Kepala Adat Dayak Penjaga Hutan di Kalbar Dijadikan Tersangka
-
Eks Pejabat KPI Tepis Tudingan Jaksa Atur Penyewaan Kapal dan Ekspor Minyak
-
Diperiksa KPK Soal Korupsi Haji, Gus Yaqut Pilih Irit Bicara: Tanya Penyidik
-
Buka-bukaan Kerry Riza di Sidang: Terminal OTM Hentikan Ketergantungan Pasokan BBM dari Singapura
-
MBG Dinilai Efektif sebagai Instrumen Pengendali Harga
-
Ultimatum Keras Prabowo: Pejabat Tak Setia ke Rakyat Silakan Berhenti, Kita Copot!
-
Legislator DPR: YouTuber Ferry Irwandi Layak Diapresiasi Negara Lewat BPIP
-
Racun Sianida Akhiri Pertemanan, Mahasiswa di Jambi Divonis 17 Tahun Penjara
-
Ramai Narasi Perpol Lawan Putusan MK, Dinilai Tendensius dan Tak Berdasar
-
Jurus Prabowo Setop Wisata Bencana: Siapa Pejabat yang Disentil dan Mengapa Ini Terjadi?