Kepala Kepolisian Resort Bekasi Kota Komisaris Besar Polisi Hero Henriato Bachtiar, Rabu (5/7/2017). [Suara.com/Ummi Hadyah Saleh]
Kepala Kepolisian Resort Bekasi Kota Komisaris Besar Hero Hendrianto Bachtiar mengatakan polisi meminta pendapat ahli atas kasus akun video blog Youtube milik putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep, yang dilaporkan oleh Muhammad Hidayat Situmorang dengan tuduhan penodaan agama dan ujaran kebencian.
"Saat ini anggota sedang meminta tanggapan ahli ITE, ahli bahasa dan pidana," ujar Hero, Kamis (6/7/2017).
Hero mengungkapkan alat bukti yang diberikan Hidayat berupa video blog Youtube.
"Iya hanya tayangan video Youtube, nggak ada bukti lain," tuturnya.
Hidayat melaporkan putra bungsu Jokowi ke Polres Bekasi Kota dengan laporan bernomor LP/1049/K/VI.2017/SPKT/Restro Bekasi Kota.
Laporan itu dibuat Hidayat dilakukan di Polres Metro Kota Bekasi pada Minggu (22/7/2017) pukul 21.00 WIB.
Di Mabes Polri, Wakapolri Komisaris Jenderal Syafruddin menilai laporan Hidayat mengada-ada.
"Tidak ada itu, mengada-ada itu. Saya tegaskan, itu mengada-ngada laporannya," kata Syafruddin.
Itu sebabnya, kata Syafruddin, laporan Hidayat tidak akan dilanjutkan.
"Kami tidak akan tindaklanjuti laporan itu," katanya.
"Saat ini anggota sedang meminta tanggapan ahli ITE, ahli bahasa dan pidana," ujar Hero, Kamis (6/7/2017).
Hero mengungkapkan alat bukti yang diberikan Hidayat berupa video blog Youtube.
"Iya hanya tayangan video Youtube, nggak ada bukti lain," tuturnya.
Hidayat melaporkan putra bungsu Jokowi ke Polres Bekasi Kota dengan laporan bernomor LP/1049/K/VI.2017/SPKT/Restro Bekasi Kota.
Laporan itu dibuat Hidayat dilakukan di Polres Metro Kota Bekasi pada Minggu (22/7/2017) pukul 21.00 WIB.
Di Mabes Polri, Wakapolri Komisaris Jenderal Syafruddin menilai laporan Hidayat mengada-ada.
"Tidak ada itu, mengada-ada itu. Saya tegaskan, itu mengada-ngada laporannya," kata Syafruddin.
Itu sebabnya, kata Syafruddin, laporan Hidayat tidak akan dilanjutkan.
"Kami tidak akan tindaklanjuti laporan itu," katanya.
Komentar
Berita Terkait
-
PSI Dikritik Habis! Sembunyikan Jokowi, Malah Tampilkan Kaesang yang 'Tak Layak Jual'
-
Mahal Banget? Intip Biaya Sekolah SMA di Singapura seperti Gibran dan Kaesang
-
Cek Pendidikan 3 Anak Jokowi: Ijazah Gibran Diributin, Ada yang IPK S2 Nyaris Sempurna
-
Diungkap Kaesang Pangarep, Foto Wisuda Gibran Dipajang di Kampus MDIS
-
Bando Erina Gudono Seharga 4 Kali Lipat UMR Jogja, Kesederhanaannya Dulu Dipertanyakan
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Dolar Diramal Tembus Rp20.000, Ekonom Blak-blakan Kritik Kebijakan 'Bakar Uang' Menkeu
-
'Spill' Sikap NasDem: Swasembada Pangan Harga Mati, Siap Kawal dari Parlemen
-
Rocky Gerung 'Spill' Agenda Tersembunyi di Balik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir
-
Kriminalisasi Masyarakat Adat Penentang Tambang Ilegal PT Position, Jatam Ajukan Amicus Curiae
-
Drama PPP Belum Usai: Jateng Tolak SK Mardiono, 'Spill' Fakta Sebenarnya di Muktamar X
-
Horor MBG Terulang Lagi! Dinas KPKP Bongkar 'Dosa' Dapur Umum: SOP Diabaikan!
-
Jalani Kebijakan 'Koplaknomics', Ekonom Prediksi Indonesia Hadapi Ancaman Resesi dan Gejolak Sosial
-
Mensos Gus Ipul Bebas Tugaskan Staf Ahli yang Jadi Tersangka Korupsi Bansos di KPK
-
Detik-detik Bus DAMRI Ludes Terbakar di Tol Cikampek, Semua Penumpang Selamat
-
Titik Didih Krisis Puncak! Penutupan Belasan Tempat Wisata KLH Picu PHK Massal, Mulyadi Geram