Suara.com - Tokoh Front Pembela Islam Habib Novel Bamukmin tidak khawatir dengan keputusan pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Organisasi Kemasyarakatan.
"Buat kami nggak masalah perppu itu, kalau sampai dibubarkan, kita bisa bikin ormas lagi," kata Novel kepada Suara.com, Rabu (12/7/2017).
Tapi salah satu yang menjadi sorotan Novel yaitu enam ormas yang ikut mendukung isu yang diangkat aksi 2 Desember 2016 yang konon diincar pemerintah untuk dibubarkan. Jika itu benar, Novel sangat menyayangkan, kenapa ormas yang mengkritisi pemerintah demi kebaikan justru malah akan dibubarkan.
"Artinya yang selama ini sejalan dengan aksi 212, itu kan termasuk yang dikejar. Yang kemarin yang tidak sejalan dengan pemerintah. bukan FPI sendiri," katanya.
Novel mengatakan ormas-ormas tersebut mendukung Pancasila dan UUD 1945.
"Ini kan justru kita ini terbalik. ormas-ormas yang ada yang kawal (pemerintah), yang sudah terbukti kawal negara, ini justru malah mau dibubarkan," kata dia.
Menurut Novel seharusnya pemerintah konsentrasi untuk mencegah kebangkitan komunisme yang sejak dulu minta diakui bangsa Indoneisa.
"Harusnya fokus saja untuk membersihkan komunisme. Ini ormas yang memusuhi komunisme kok malah mau dibubarkan," kata Novel.
Menurut Novel pemerintahan Joko Widodo harus jelas arahnya.
"Pemerintah nggak jelas arahnya. Hanya politik balas dendam dengan keluarkan perppu. Kalap," kata Novel.
Novel menekankan bahwa walaupun ormas-ormas yang mendukung aksi 2 Desember dibubarkan, mereka akan tetap bersatu.
"Gerakan kita tetap bisa bersama. Kan ormas itu kan kendaraan. Kalau kendaraan rusak, kita ganti kendaraan," kata Novel.
"Artinya ini membuat kami tambah bersatu. Pemerintah tak akan dapat simpati dari umat islam. Walaupun kita dibubarkan, kita tetap bersatu dengan tujuan yang sama. Kita akan tetap lakukan jihad politik, seperti pilkada yang akhirnya Ahok dikalahkan dan masuk penjara," katanya.
Berita Terkait
-
Lima Tahun Tragedi KM 50, Ini Alasan FPI Tetap Suarakan Keadilan di Depan Komnas HAM
-
Tuntut Keadilan Tragedi KM 50, FPI Gelar Aksi Damai di Depan Komnas HAM
-
FPI Desak BIN dan BAIS Tangkap Dua Eks Tentara Israel di Bali
-
Heboh Mantan Tentara Israel di Bali, Diduga Mata-mata: Ini Operasi Intelijen Negara Musuh
-
Tabligh Akbar Habib Rizieq Ditolak Berujung Ricuh, FPI ke Prabowo: Bubarkan Ormas PWI-LS!
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Wamenkomdigi: Pemerintah Harus Hadir untuk Memastikan AI Jadi Teknologi yang Bertanggung Jawab
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka KPK! Kemendagri Siapkan Pengganti Sementara
-
Pramono Anung Rombak Birokrasi DKI: 1.842 Pejabat Baru, Janji Pelayanan Publik Lebih Baik
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka, PKB Proses Status Kader Abdul Wahid Secara Internal
-
Raperda KTR DKI Disahkan! Ini Titik-Titik yang Dilarang untuk Merokok dan Jual Rokok
-
BNN Gerebek Kampung Bahari, 18 Orang Ditangkap di Tengah Perlawanan Sengit Jaringan Narkoba
-
KPK Kejar Korupsi Whoosh! Prabowo Tanggung Utang, Penyelidikan Jalan Terus?
-
Ahli Hukum Nilai Hak Terdakwa Dilanggar dalam Sidang Sengketa Tambang Nikel Halmahera Timur
-
Cak Imin Instruksikan BGN Gunakan Alat dan Bahan Pangan Lokal untuk MBG
-
MRT Siapkan TOD Medan Satria, Bakal Ubah Wajah Timur Jakarta