Suara.com - Tidak ada cara instan untuk mencapai puncak kesuksesan. Dibutuhkan pengorbanan demi menggapai titik tertinggi kejayaan. Itulah yang dirasakan pebulutangkis nasional Liliyana Natsir dalam kariernya.
Pengorbanannya yang harus berpisah dengan kedua orang tua sejak usia muda, karena harus tinggal di asrama bulutangkis, jadi salah satu 'harga' yang harus diambil yang kini telah banyak terbayar.
Segudang prestasi dan penghargaan telah diraihnya, mulai dari medali emas Olimpiade, kejuaraan dunia, hingga yang terakhir jadi jawara BCA Indonesia Open Super Series Premier 2017, Juni lalu.
Butet, sapaan akrab Liliyana, pun menceritakan bagaimana momen kesedihannya saat harus berpisah dengan orang tua, khususnya sang mama, Olly Maramis, lantaran harus tinggal di asrama.
"Di hari terakhir sebelum mama pulang, saya masih ingat posisi duduk saya di mana, mama di mana," kata Butet disela pemberian bonus bersama partnernya di ganda campuran, Tontowi Ahmad, sebesar Rp500 juta dari Djarum Foundation di Plaza Senayan, Jakarta, Kamis (13/7/2017).
"Waktu itu saya lagi makan, mama bilang makan dulu. Saya makan sambil netesin air mata, waktu itu saya makan nasi sama ayam goreng dan sayur," lanjut Butet yang pada Kamis kemarin turut merayakan ulang tahun sang mama ke-60 di tempat yang sama.
"Nasinya yang awalnya kering kok jadi basah, ternyata kena air mata saya. Memang waktu itu air mata saya netes terus, sedih banget. Saya tahu mama berusaha nahan (tangis), padahal saya tahu dia juga berat berpisah dari anaknya," tambahnya.
Dilanjutkan Butet, waktu sudah cukup berhasil jadi atlet, sang mama kemudian bercerita tentang momen tersebut. Kala itu memang dirinya berusaha untuk tegar, waktu sampai ke mobil, ia tak bisa menahan tangisnya.
Baca Juga: Akhiri 'Kutukan' Indonesia Open, Owi/Butet Diguyur Bonus
"Di rumah om saya pun mama terus menangis, sampai waktu diajak makan, mama nggak keluar dari kamar. Di bandara waktu mau naik pesawat juga menangis, mungkin orang berpikir ibu ini ditinggal meninggal anaknya, padahal misah doang kan," cerita pebulutangkis berdarah Manado, Sulawesi Utara.
"Saat itu saya pisah dengan mama, ketemunya lagi kan lama, karena harga tiket pesawat tidak seperti sekarang. Itulah perjuangan Liliyana Natsir yang mungkin nggak semua orang tahu, begitu pengorbanan saya dulu yang belum jadi apa-apa," ucap peraih medali emas Olimpiade Rio de Janeiro 2016 bersama Tontowi ini.
Liliyana pun menuturkan bahwa kehadiran sang mama sangat berarti dalam perjalanan kariernya sebagai salah satu pebulutangkis tersukses di Indonesia.
Sang mama, papa (Beno Natsir) dan kakak (dr. Kalista Natsir) merupakan supporter, motivator sekaligus komentator baginya.
Tak jarang jika kalah, penampilan Butet dikritik oleh orang-orang terdekatnya tersebut. Apalagi, kata Butet, sang papa adalah orang yang disiplin dan tegas.
Berita Terkait
-
Superliga Junior 2025 Perkenalkan Kategori U-13 dan U-15, Wadah Baru Jaring Bibit Muda
-
NOC Indonesia Gandeng NOC Jepang Demi Komitmen Strategis Pengembangan Prestasi Olahraga
-
Tatap Olimpiade 2032, Indonesia Resmi Luncurkan Liga Padel Terstruktur
-
Masuki Tahap Turnamen, Owi/Butet Soroti Peningkatan Kualitas Peserta Audisi Umum PB Djarum 2025
-
Hendrawan hingga Butet Pantau Langsung Audisi Umum PB Djarum 2025
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
Pilihan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
Terkini
-
Panglima TNI Beberkan Alasan TNI Tambah Alutsista Baru, 'Harimau Besi' yang Mengerikan!
-
Jokowi Perintahkan Relawan Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, Loyalis Malah Beri Jawaban Menohok?
-
Mengupas MDIS: Kampus Singapura Tempat Gibran Raih Gelar Sarjana, Ijazahnya Ternyata dari Inggris!
-
Minta Satpol PP Tak Pakai Kekerasan, Mendagri Tito: Biar Didukung Publik
-
Anak Mantan Bupati Koruptor Kini Dipecat PDIP: Jejak Skandal DPRD Viral "Rampok Uang Negara"
-
7 Klausul Surat Perjanjian MBG SPPG Sleman: dari Rahasiakan Keracunan hingga Ganti Rugi Rp80 Ribu
-
Tiga Kecelakaan Transjakarta dalam Sebulan, Pemprov DKI Fokus Perbaikan Human Factor
-
Serangan Roy Suryo! Sebut Ijazah S1 Gibran Palsu Beli di Website, Samakan IQ Rendah dengan Jokowi
-
Sinyal Retak? Jokowi Perintahkan Dukung Gibran 2 Periode, GCP Balas Telak: Wapres Tak Harus Dia!
-
Adian Napitupulu Minta Kewenangan BAM DPR Ditambah, Biar Bisa Panggil Pejabat Bermasalah