Workshop Pengembangan Program Internasionalisasi Perguruan Tinggi Indonesia bertema 'Higher Education Policy Towards Cross Border Education", yang digelar oleh Forum Kantor Urusan Internasional (FKUI), dan diikuti oleh 150 peserta dari 125 perguruan tinggi di Indonesia ingin agar penyusunan internasionalisasi dapat mengikuti perkembangan zaman yang ada saat ini.
Menurut kepala Biro Administrasi Kerjasama dan Pengembangan (BAKP) Universitas Kristen Petra Meilinda, S.S., M.A, ada beragam kegiatan dalam Forum KUI ini yaitu diskusi, workshop, welcome dinner dengan Pemerintah Kota Surabaya dan tak lupa kunjungan wisata kota Surabaya.
Meilinda membeberkan, untuk hari pertama Jumat (14/7/2017), opening ceremony digelar di Auditorium kampus Universitas Kristen Petra. Dengan suguhan penampilan paduan suara mahasiswa asing dari ITS dan tari Sparkling dari pegawai UK Petra, Surabaya.
Sesi berikut, para peserta diberikan gambaran dari Kemenristekdikti mengenai aturan-aturan yang sedang berjalan saat ini sekaligus membahas mengenai evaluasi program-program internasionalisasi.
"Pada malamnya, para peserta forum KUI ini diajak menghadiri welcome dinner yang berada di rumah dinas walikota Surabaya," katanya di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (15/7/2017).
Pada hari ini, lanjut dia, bertempat di Hotel Wyndham Surabaya, Forum KUI mengikuti workshop mengenai program internasionalisasi yang kekinian sekaligus pengalaman yang sudah menggunakannya dari Uni Eropa yaitu Program Erasmus+. Apa itu program Erasmus+ ? Sebuah program Uni Eropa (UE) di bidang pendidikan, pelatihan, pemuda dan olahraga untuk periode 2014-2020. Ditujukan bagi mahasiswa, kandidat doktor dan dosen yang berminat untuk studi, mengajar atau melakukan penelitian di Eropa.
"Sharing dari perwakilan Uni Eropa akan sangat membantu sebab tidak mustahil jika hal ini dikembangkan di Perguruan Tinggi seluruh Indonesia," ujarnya.
Selain itu, sambungnya, akan dibahas bagaimana membuat program internasional yang sukses. UK Petra menjadi salah satu narasumber untuk sesi ini.
Baca Juga: Perguruan Tinggi Membutuhkan Program Internasional
Hari ketiga Minggu (16/7/2017), para peserta akan diajak melihat keindahan kota Surabaya diantaranya Tugu Pahlawan, Museum Surabaya dan pasar genteng.
“Pertemuan ini sangat penting, sebab dengan adanya forum ini maka kita akan memahami aturan main pemerintah yang sedang berjalan sehingga kita dapat menyusun program internasional yang selaras dengan visi misi pemerintah Indonesia," pungkas Meilinda.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Teka-Teki Penundaan Rakor Sekda Terungkap! Tito Karnavian Beberkan 2 Alasan Utama
-
Di KTT ASEAN, Prabowo Ajak Negara Asia Jaga Persaingan Sehat demi Masa Depan Kawasan
-
Geger Grup WA 'Mas Menteri': Najelaa Shihab Terseret Pusaran Korupsi Chromebook Nadiem
-
Praperadilan Ditolak, Kuasa Hukum Delpedro: Ini Kriminalisasi, Hakim Abaikan Putusan MK
-
Pramono Anung Pastikan Tarif TransJakarta Naik, Janjikan Fasilitas Bakal Ditingkatkan
-
KPK Pastikan Korupsi Whoosh Masuk Penyelidikan, Dugaan Mark Up Gila-gilaan 3 Kali Lipat Diusut!
-
Gagal Bebas! Praperadilan 4 Aktivis yang Dituding Dalang Kerusuhan Agustus 2025 Ditolak Hakim
-
Eks Dirut Jadi Saksi di Sidang Korupsi Tata Kelola Minyak Mentah, Ngaku Kenal Anak Riza Chalid
-
Praperadilan Ditolak, Hakim Beberkan Alasan Kunci Delpedro Tetap Tersangka Penghasutan
-
100 Ribu WNI Terjebak di Kamboja, Cak Imin: Jangan ke Sana Lagi!