Suasana rapat paripurna DPR RI pengambilan keputusan Rancangan Undang-Undang Pemilu (RUU Pemilu) di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (20/7/2017) [Suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Ketua Harian DPP Partai Golkar Nurdin Halid menyebut sikap Fraksi Partai Amanat Nasional sebagai inkonsistensi dari perjuangan koalisi partai pendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Fraksi PAN memilih berjalan bersama Gerindra, Demokrat, dan PKS, walk out dari pengambilan keputusan RUU Pemilu, dini hari tadi.
"Menurut saya itu sikap tidak bisa kami campuri, tapi itu inkonsistensi daripada sebuah perjuangan," ujar Nurdin di kantor DPP Partai Golkar, Jalan Anggrek Neli, Slipi, Jakarta, Jumat (21/7/2017).
Sikap PAN berseberangan sikap enam fraksi pendukung Jokowi: PDI Perjuangan, Golkar, Nasdem, Hanura, PKB, dan PPP.
Nurdin mengerti setiap partai memiliki kepentingan politik menjelang pemilu 2019.
"Karena partai memiliki tiap kepentingan, kepentingan itu diramu dalam strategi untuk 2019," kata dia.
Namun, dalam dunia politik tetap ada etika.
"Tapi yang saya sayangkan ketika mereka menyepakati voting itu bagian dari musyawarah mufakat. Mereka melakukan voting. Tapi ketika mereka melakukan voting dan mereka walk out itu tidak mempertontonkan yang pantas soal demokrasi kepada rakyat. DPR telah menuntaskan tugasnya," kata dia.
Dalam rapat pengambilan keputusan Gerindra, Demokrat, PKS dan PAN, yang sejak awal menginginkan presidential threshold 0 persen masuk revisi UU Pemilu, walkout. Sedangkan enam fraksi lainnya menyepakati presidential threshold sebanyak 20 persen kursi DPR atau 25 persen suara secara nasional. Akhirnya UU Pemilu disahkan secara aklamasi.
"Menurut saya itu sikap tidak bisa kami campuri, tapi itu inkonsistensi daripada sebuah perjuangan," ujar Nurdin di kantor DPP Partai Golkar, Jalan Anggrek Neli, Slipi, Jakarta, Jumat (21/7/2017).
Sikap PAN berseberangan sikap enam fraksi pendukung Jokowi: PDI Perjuangan, Golkar, Nasdem, Hanura, PKB, dan PPP.
Nurdin mengerti setiap partai memiliki kepentingan politik menjelang pemilu 2019.
"Karena partai memiliki tiap kepentingan, kepentingan itu diramu dalam strategi untuk 2019," kata dia.
Namun, dalam dunia politik tetap ada etika.
"Tapi yang saya sayangkan ketika mereka menyepakati voting itu bagian dari musyawarah mufakat. Mereka melakukan voting. Tapi ketika mereka melakukan voting dan mereka walk out itu tidak mempertontonkan yang pantas soal demokrasi kepada rakyat. DPR telah menuntaskan tugasnya," kata dia.
Dalam rapat pengambilan keputusan Gerindra, Demokrat, PKS dan PAN, yang sejak awal menginginkan presidential threshold 0 persen masuk revisi UU Pemilu, walkout. Sedangkan enam fraksi lainnya menyepakati presidential threshold sebanyak 20 persen kursi DPR atau 25 persen suara secara nasional. Akhirnya UU Pemilu disahkan secara aklamasi.
Anggota Dewan Pakar Partai Nasdem Taufiqulhadi meminta PAN keluar dari koalisi pendukung pemerintah.
"Kami mendorong pengambilan sikap yang tegas terhadap PAN. Kami meminta PAN keluar atau dikeluarkan dalam koalisi," ujar Taufiqulhadi.
Desakan agar PAN keluar dari koalisi pendukung pemerintah sudah terdengar sejak lama. Sikap PAN yang dinilai berseberangan dengan pemerintahan yang paling menonjol yaitu ketika menolak mendukung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di pilkada Jakarta. Setelah itu, PAN juga tidak mendukung penerbitan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Ormas.
Di pemerintah, PAN mendapatkan jatah kursi Menteri PAN-RB yang diduduki oleh Asman Abnur.
"Dengan demikian sekaligus menurut saya tidak perlu di dalam koalisi tersebut. Dengan demikian tidak ada lagi dalam kabinet," ujar Taufiqulhadi.
Di pemerintah, PAN mendapatkan jatah kursi Menteri PAN-RB yang diduduki oleh Asman Abnur.
"Dengan demikian sekaligus menurut saya tidak perlu di dalam koalisi tersebut. Dengan demikian tidak ada lagi dalam kabinet," ujar Taufiqulhadi.
Komentar
Berita Terkait
-
'Bukan Cari Cuan', Ini Klaim Penggugat Ijazah Gibran yang Tuntut Kompensasi Rp125 Triliun ke Wapres
-
Saatnya 'Perbarui' Aturan Main, DPR Genjot Revisi Tiga UU Kunci Politik
-
MK Pisahkan Pemilu Nasional dan Lokal, Mardani: Isu Daerah Kini Punya Panggung
-
Wacana Pilkada Lewat DPRD Menguat, Politisi Golkar Akui Rindukan Sistem Orde Baru
-
Mardani Ali Sera Puji Putusan MK Pisahkan Pileg-Pilpres dengan Pilkada
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
- Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
Pilihan
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
Terkini
-
Tim Penyelamat Freeport Temukan Dua Korban Longsor, Pencarian 5 Pekerja Masih Berlanjut
-
Momen Prabowo Subianto Disambut Hangat Diaspora di New York, Siap Sampaikan Pidato Penting di PBB!
-
Agus Suparmanto Dinilai Bisa Jadi Kunci Perubahan PPP, Dukungan Keluarga Mbah Moen Jadi Modal
-
Longsor Freeport: 2 Pekerja Berhasil Ditemukan , 5 Orang Masih dalam Pencarian
-
Hitung-hitungan Jelang Muktamar X PPP: Mardiono Disebut Masih Kuat dari Agus Suparmanto
-
Jokowi Beri Arahan 'Prabowo-Gibran 2 Periode', Relawan Prabowo: Tergantung Masyarakat Memilih
-
DPR Desak Penghentian Sementara PSN Kebun Tebu Merauke: Hak Adat Tak Boleh Dikorbankan
-
Usai Pecat Anggota DPRD Gorontalo, PDIP Beri Pesan: Jangan Cederai Hati Rakyat!
-
Mahasiswa Green Leadership Academy Tanam Semangat Baru di Tabung Harmoni Hijau
-
Profil Alvin Akawijaya Putra, Bupati Buton Kontroversial yang Hilang Sebulan saat Dicari Mahasiswa